“Suasana suka cita, takbir mengawali hari raya Idul Fitri 1446 H, penuh berkah.”
Putra-putrinya mengukir prestasi membanggakan di usia yang masih muda. “Dengan prestasi tersebut keluarga Dr. Andi Abbas, SH, MH, M. Si dan Hj. Nuraliah Ramly telah menciptakan potret kehidupan yang paripurna. Meski terdapat kekurangan, namun kebahagiaan ini menjadi hadiah terindah di Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
dr. Andi Nurul Azizah Abbas, Andi Nizar Alfaidzin Abbas, SH, Andi Nurul Fadillah Abbas, dan Andi Reskiah Nur Hidayah Abbas, menjadi sumber kebanggaan dan kebahagiaan bagi orang tua mereka.
Baik Hati, Frasa Terindah
Melakukan kebaikan adalah frasa terindah, yang memancarkan cahaya kasih sayang dan kepedulian. Tanpa mencederai orang lain, tanpa prasangka buruk. Setiap orang fokus saja pada ending perjalanannya, menggapai tujuan dengan hati yang tulus.
Sang Musafir
Sedangkan Musafir saja pada petualangannya, tidak merasa sendirian. Ada kekuatan spiritualitas menemani. Ia sadar, jalanan tidak selamanya lurus, melewati tanjakan dan tikungan menukik, penuh tantangan. Untuk mencapai tujuan membutuhkan kesabaran.
Doa Orang Tua Gerbang Kesuksesan
Satu hal pasti, akan sampai pula pada tujuan, Hepi ending, doa orang tua pada anak-anak. Laksana nahkoda, doa itu arah mata angin, Menuju pelabuhan yang diidamkan, dengan hati yang penuh harapan.
Keluarga Dr. Andi Abbas, telah membuktikan bahwa kasih sayang dan perhatian yang tulus dapat membuka gerbang kesuksesan bagi putra-putrinya. Dengan menyemaikan kasih sayang sejak kecil, mereka telah menciptakan fondasi yang kuat untuk keberhasilan anak-anak mereka di masa depan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kasih sayang, seperti empati, penghargaan, dan relasi dengan orang lain, juga bagian terpenting dalam relasi sosial.
Terpatri dalam bayangan, kelak buah hati mereka bisa menyaksikan fajar kesuksesan yang tidak pernah meredupkan semangat, sebagaimana kuntum yang merekah sepanjang waktu tanpa mengenal musim. Alhasil, Lebaran tahun ini merupakan hadian terindah dari Allah SWT. Tak sedikitpun terbersit keraguan bahwa doa itu laksana intan permata yang pada akhirnya memancarkan kembali kemilauannya pada doa yang tiada henti-hentinya.
