Cerpen : Kurma
By Andi Mardana
Pada suatu sore di bulan Ramadhan, seorang pemuda bernama Ali sedang duduk di teras rumahnya.
Ia merenung dan merasa sedih karena ia belum bisa merasakan nikmatnya bulan Ramadhan seperti yang seharusnya.
Tiba-tiba, Ali melihat seorang kakek yang sedang berjalan melewati rumahnya dengan membawa keranjang penuh dengan kurma segar.
Ali pun memanggil kakek itu dan bertanya, “Maaf, Kakek, apa yang sedang Kakek bawa?”
Kakek itu tersenyum dan menjawab, “Ini kurma, nak. Saya ingin berbagi dengan keluarga dan tetangga saya untuk menambah semangat berpuasa di bulan yang mulia ini.”
Mendengar itu, Ali merasa terinspirasi dan memutuskan untuk mengambil tindakan yang sama.
Ia pergi ke pasar dan membeli banyak kurma segar, lalu membagikan kepada keluarga, teman, dan tetangga di sekitarnya.
Ali merasa sangat bahagia dan terpenuhi karena ia telah dapat berbagi dan menyebarkan semangat Ramadhan kepada orang-orang di sekitarnya.
Setiap kali ia melihat seseorang yang makan kurma yang ia berikan, ia merasa sangat bangga dan bahagia.
Dari pengalaman itu, Ali belajar bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi dan berbagi dengan orang lain.
Selain itu, ia juga menyadari bahwa nikmatnya bulan Ramadhan bukan hanya terletak pada berpuasa dan beribadah, tetapi juga pada kebahagiaan dan kebersamaan yang tercipta dari berbagi dengan orang-orang di sekitarnya.
Dari hari itu, Ali menjadi lebih semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dan merasa sangat bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya.
Ia juga terus berusaha untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.
