MALANG – Direktur CV Bumi Putra Perkasa membantah jika pekerjaannya tidak berprogres. Bantahan ini disampaikan Direktur CV Bumi Putra Perkasa, Sofvi Hari Setiyawan menanggapi tudingan terhadap
proyek pembangunan bozem di kawasan Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru kurang berprogres.
Menurut Sofvi Hari Setiyawan pengerjaan tempat penampungan air saat hujan atau bozem yang dikerjakannya berprogres.
“Ada keterlambatan yang mana, pekerjaan itu terus berprogres,” ucap Sofvi, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Menurut Sofvi, dalam pengerjaan bozem tersebut dinilai ada kesalahan di konsultan perencana yang tidak memperhitungkan kondisi lingkungan.
“Jadi dalam proses pengerjaan Bozem itu konsultan perencana tidak memperhatikan kondisi lingkungan, saya harus membuat jalan untuk akses kendaraan untuk material,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Sofvi, dalam pembuatan jalan tersebut, dirinya memerlukan waktu untuk berkorespondensi dengan warga sekitar agar tidak ada permasalahan lebih lanjut.
“Lahan yang digunakan untuk jalan itu lahan sengketa, jadi perlu ada mediasi dan koordinasi, itu yang agak lama, tapi sekarang sudah berprogres, saya sudah kerahkan tiga ekskavator,” tegasnya.
Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, pihak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang telah mengeluarkan tiga surat teguran terhadap kontraktor yang dinilai kurang berprogres.
Namun, untuk CV Bumi Putra Perkasa telah di pantau oleh DPUPRPKP Kota Malang, dan dipanggil untuk segera meningkatkan progres pekerjaan Bozem tersebut.
