BONE–Pemerintah Kabupaten Bone menerima kunjungan belajar dari mahasiswa Universiti Utara Malaysia dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin serta Universitas Andi Sudirman. Acara berlangsung di Aula Leteya Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, pada Kamis malam, 07 Desember 2023.
Penerimaan rombongan mahasiswa dilakukan secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Pj.) Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH. Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah pejabat Eselon II, antara lain Asisten I H. Anwar, SH, MH, Asisten III Drs. Alimuddin Masappa MH, dan Kepala Dinas Kebudayaan Hj. Andi Murni, SE, MHum.
Dekan Fakultas Politik dan Hukum Universitas Andi Sudirman, Dr Asia A Pananrangi MH, memimpin rangkaian kegiatan kunjungan mahasiswa dari Universiti Utara Malaysia dan Universitas Hasanuddin (Unhas) ke kampus Universitas Andi Sudirman.
Dia melaporkan bahwa kegiatan ini dimulai dengan kuliah tamu di kampus, yang bertujuan memperluas wawasan dan membangun pemahaman lintas budaya.
Setelah kuliah tamu, rombongan mahasiswa melanjutkan kunjungan ke Desa Paccing, sebuah desa lokal di Kabupaten Bone. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung tentang kehidupan masyarakat lokal dan keterampilan membuat Songko Recca.
Kunjungan selanjutnya dilakukan ke Museum Lapawawoi, tempat yang kaya akan sejarah dan budaya lokal. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang warisan budaya dan sejarah daerah setempat.
Salah satu momen puncak kegiatan adalah santai bareng dengan Bupati setempat. Kegiatan ini guna menciptakan suasana informal yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan pemimpin daerah, bertukar pikiran, dan mendapatkan wawasan tentang isu-isu pembangunan di wilayah tersebut.
Sharing session antar mahasiswa dari ketiga universitas dan masyarakat lokal di Kabupaten Bone juga menjadi bagian integral dari program kunjungan ini.
Dekan Dr Asia A Pananrangi MH menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan jaringan resmi antara mahasiswa Universitas Utara Malaysia, Unhas, dan Universitas Andi Sudirman, serta masyarakat lokal. “Program ini dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi potensial dalam membangun inisiatif kepemimpinan mahasiswa dan mengasah talenta mahasiswa sebagai agen atau duta untuk mentransfer pengetahuan yang berfokus pada isu-isu budaya dan pengembangan kepemimpinan di kalangan pemuda antara dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia,” tambahnya.
Kunjungan ini diikuti oleh 32 mahasiswa dan dosen dari Malaysia, serta perwakilan dari Universitas Hasanuddin. Dalam kegiatan ini juga turut hadir perwakilan dosen dan mahasiswa Universitas Hasanuddin serta pendamping kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan akademis antar institusi, memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, dan menciptakan landasan bagi kolaborasi yang lebih lanjut di bidang kepemimpinan dan budaya.
Sementara itu, Pj. Bupati Bone menyambut hangat kedatangan mahasiswa dari Universiti Utara Malaysia serta mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin dan Universitas Andi Sudirman. Beliau menyampaikan harapannya agar kunjungan ini dapat memperkuat hubungan kerjasama antarlembaga pendidikan di kedua negara serta memberikan wawasan yang bermanfaat bagi para mahasiswa.
Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH, juga menegaskan pentingnya memelihara dan memulihkan marwah budaya Bugis di Kabupaten Bone. Beliau menjelaskan bahwa Kabupaten Bone memiliki peran penting dalam pelestarian warisan budaya Bugis di Sulawesi Selatan.
Sebagai bukti sejarah, beberapa tahun yang lalu, terdapat prasasti yang menandatangani bahwa Kabupaten Bone memiliki jiwa Bugis yang kuat. Menurut Pj. Bupati, Sulawesi Selatan memiliki tiga kerajaan besar, di antaranya adalah Bone. Bahkan pernah menjadi pemegang hegemoni kerajaan di Provinsi Sulsel.
Tak hanya itu, Pj Bupati Bone juga mengungkapkan keberadaan museum di sekitar rumah jabatan Bupati, di mana benda-benda purbakala dan artefak sejarah tersimpan dengan rapi. Pj. Bupati menyampaikan bahwa hal tersebut sebagai bukti nyata bahwa Kabupaten Bone memiliki perhatian besar terhadap warisan budaya mereka.
Dalam rangka peringatan hari jadi Bone, Pj. Bupati menekankan ritual pembersihan benda-benda purbakala, yang dijelaskan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keaslian dan kebersihan warisan budaya.
Pj. Bupati juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai gelar dan tradisi Bugis, seperti gelar Andi yang tidak sembarang diberikan. Ia menyampaikan bahwa penggunaan Songko Recca juga harus dijaga agar tidak kehilangan makna sejati. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembalikan marwah budaya Bugis.
Dalam penutup pidatonya, Pj. Bupati Bone mengajak seluruh masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya Bugis sebagai bagian integral dari identitas mereka. Ia berpendapat bahwa kecintaan dan penghargaan terhadap budaya adalah cerminan dari karakter dan martabat suatu bangsa. Dengan demikian, Kabupaten Bone diharapkan dapat tetap menjadi penjaga tradisi dan keberlanjutan budaya Bugis di Sulawesi Selatan.
Dosen Pendamping dari Universiti Utara Malaysia, Dr. Phil. Nor Azura binti A Rahman MA, mengunjungi Indonesia dengan tujuan silang budaya. Kunjungan ini tidak hanya menyoroti keberagaman budaya kedua negara tetapi juga menekankan pentingnya kesehatan mental anak muda.
Dr. Phil. Nor Azura binti A Rahman MA menyatakan bahwa kunjungannya memiliki tujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik antara Malaysia dan Indonesia. “Melalui pertukaran budaya, kami dapat memperkaya pengetahuan dan menghormati keunikannya masing-masing,” ujarnya.
Salah satu topik yang ditekankan dalam kunjungan ini adalah kesehatan mental anak muda. Dr. Phil. Nor Azura binti A Rahman MA berbagi pandangannya tentang bagaimana isu ini semakin menjadi sorotan dan mengatasi stigma terkait. “Dulu, kesehatan mental adalah topik tabu, tetapi sekarang kita melihat pergeseran di mana hal ini menjadi pembicaraan terbuka dan sangat penting untuk mendukung generasi muda,” katanya.
Pentingnya memahami budaya setempat juga menjadi fokus kunjungan ini. Dr. Phil. Nor Azura binti A Rahman MA mengungkapkan kekagumannya terhadap keunikan budaya di Indonesia, terutama dalam hal pembuatan Songkok Recca di Bone. “Kami sangat tertarik dengan keterampilan membuat Songkok Recca. Di Kecamatan Awangpone, kami melihatnya tidak hanya sebagai seni, tetapi juga sebagai industri rumahan yang berkontribusi pada pelestarian budaya tradisional masyarakat,” jelasnya.
Karya Songkok Recca bukan hanya sekadar hasil seni, tetapi juga memiliki dampak ekonomi positif di komunitas setempat. Dr. Phil. Nor Azura binti A Rahman MA menekankan bahwa keberlanjutan industri ini membantu masyarakat melestarikan warisan budaya mereka. “Ini adalah contoh bagaimana seni dan tradisi lokal dapat menjadi kekuatan ekonomi, menjaga identitas budaya, dan mencegah kehilangan arah dalam menjaga warisan nenek moyang,” tambahnya.
Melalui kunjungan ini, diharapkan bahwa kerja sama antara Malaysia dan pemerintah Kabupaten Bone dapat semakin diperkuat, sambil memberikan perhatian lebih lanjut pada kesehatan mental anak muda dan mendukung upaya pelestarian budaya tradisional. (*)