KEFAMENANU,- Di tengah menjamurnya tempat Nongkrong bergaya modern di berbagai daerah, sebuah cafe baru di Kota Kefamenanu tampil beda dengan mengusung nuansa budaya Lokal Timor yang kental.
Adalah Cafe Goeboek Kita, yang resmi dibuka Sabtu, 14 Juni 2025, dan langsung menyita perhatian publik dengan desain unik beratap alang-alang dan lopo tradisional sebagai spot duduk utama.
Cafe ini bukan sekadar tempat ngopi. Didirikan oleh pengusaha muda lokal Jude Lorenzo Taolin, Cafe Goeboek Kita hadir sebagai ruang alternatif bersantai yang juga memperkuat identitas budaya dan menjadi wadah baru bagi ekonomi kreatif masyarakat Timor Tengah Utara.
“Konsep utama kami adalah menghadirkan suasana pedesaan khas Timor di tengah kota. Lopo-lopo kecil dan penggunaan material alami seperti bambu dan alang-alang sengaja kami tonjolkan untuk menciptakan suasana yang asri dan penuh kehangatan,” ujar Jude saat ditemui di sela pembukaan cafe.

Dengan lokasi strategis di Jl. Basuki Rahmat, tepat di belakang Kantor Pajak Kefamenanu, cafe ini diharapkan menjadi pusat interaksi sosial baru, terutama bagi anak muda dan keluarga yang ingin menikmati suasana santai dengan sentuhan lokal.
Instagramable dan Terjangkau
Tak hanya unik secara visual, Cafe Goeboek Kita juga menghadirkan beragam menu minuman kopi, non-kopi, makanan ringan, hingga hidangan utama dengan harga ramah di kantong. Mulai dari es kopi susu hingga roti bakar nutela, dari nasi bakar cakalang hingga rice bowl ayam sambal mantah semua diracik untuk memenuhi selera anak muda masa kini.
“Pengunjung bebas berfoto di setiap sudut. Kita memang desain tempat ini agar bisa jadi ruang ekspresi visual, cocok untuk Instagram atau konten kreatif lainnya,” kata Jude.
Ada Menu Lokal Setiap Kamis
Tak kalah menarik, cafe ini juga berkomitmen mengangkat pangan lokal lewat menu khusus setiap hari Kamis. Di bawah kendali Manajer Operasional Magdaleni M. Permana Adu yang dikenal dengan masakan khas rumahan seperti nasi goreng sambal mantah ala Mama Leni pengunjung akan disuguhi jagung bose, sup ubi, pisang rebus, hingga sambal luat.
“Ini bentuk kecil dari upaya mengenalkan kembali pangan lokal ke generasi muda, sambil tetap menghadirkan cita rasa yang nikmat,” ujar Magdaleni.

Jam Operasional Fleksibel
Cafe ini buka setiap Senin hingga Sabtu, mulai pukul 15.00 hingga 24.00 WITA. Khusus Minggu, cafe tutup, namun tetap terbuka kemungkinan disewa untuk berbagai kegiatan komunitas atau pertemuan pribadi.
Dengan desain yang etnik, atmosfer yang nyaman, menu yang variatif, dan sentuhan lokal yang kental, Cafe Goeboek Kita bukan hanya tempat ngopi biasa, tapi bisa menjadi ikon baru di Kefamenanu yang memadukan budaya, kuliner, dan Ruang Kreatif.






