KEFAMENANU,-Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara menunjukkan langkah progresif dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Bukan hanya soal jual beli, Car Free Day (CFD) kini disulap menjadi ruang terbuka yang menghidupkan denyut ekonomi rakyat sekaligus menjadi panggung bagi kreativitas lokal.
Staf Khusus Bupati TTU Bidang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Fahmi H. Abdullahi, menyebut UMKM sebagai nyawa pertumbuhan ekonomi TTU.
Baginya, keterlibatan UMKM dalam CFD bukan hanya soal partisipasi, tetapi bagian dari strategi memperluas panggung ekonomi lokal.
“UMKM adalah kekuatan utama. Melalui CFD, kami ingin membuka ruang lebih luas agar produk-produk lokal tidak hanya dijual, tapi juga dikenal dan diapresiasi,” kata Fahmi usai mendampingi Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, pada pembukaan CFD di alun-alun Kefamenanu, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Fahmi, para pelaku UMKM didorong untuk tampil percaya diri dan terus berinovasi. CFD menjadi kesempatan konkret bagi mereka memamerkan produk khas TTU, mulai dari kuliner lokal, kerajinan tangan, hingga produk pertanian olahan. Namun Fahmi tidak ingin kegiatan ini bersifat sementara.
Ia mengungkapkan rencana jangka menengah untuk menjadikan CFD sebagai titik kumpul ekonomi kreatif yang hidup. Salah satunya adalah dengan menambahkan hiburan musik rutin di setiap taman kota di Kefamenanu.
“Kita akan hadirkan live musik di taman-taman kota dan melibatkan pelaku UMKM. Sekaligus ini menjadi ruang tampil bagi talenta-talenta muda TTU dalam bidang musik,” ujarnya.
Gagasan ini memperlihatkan pendekatan yang tidak hanya ekonomi, tapi juga kultural. Kolaborasi antara pelaku usaha, seniman lokal, dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat identitas ekonomi daerah yang berbasis pada kekuatan sendiri.
Sebagai pemilik Jabal Mart Kefamenanu dan pengembang Perumahan Jabal Petuk Residence, Fahmi paham betul pentingnya sinergi antara sektor swasta dan kebijakan publik.
Ia menegaskan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator yang menjembatani kebutuhan pasar dan potensi lokal.
“Kegiatan seperti CFD ini bisa jadi momentum penting untuk memperkenalkan produk unggulan daerah, memperluas jejaring pelaku UMKM, dan menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan generasi muda TTU,” ungkapnya.
Ia juga berharap dari langkah ini akan tumbuh semangat baru dalam dunia usaha lokal. Bukan hanya UMKM yang sudah ada, tetapi munculnya pelaku-pelaku usaha baru yang akan memperkaya peta ekonomi daerah.
“Target jangka panjang kami adalah terbentuknya habit masyarakat untuk mendukung produk lokal. Semakin banyak yang terlibat, semakin kuat ketahanan ekonomi kita dari bawah,” pungkasnya.
Langkah ini membuktikan bahwa TTU tidak hanya menonton geliat perubahan, tetapi mulai mengambil peran aktif. Dengan membuka ruang bagi ekonomi kreatif dan UMKM, pemerintah setempat mulai menanam benih kemandirian ekonomi yang bisa tumbuh lestari dari rakyat untuk rakyat.