
KEFAMENANU,- Pelabuhan Wini yang terletak di Desa Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat diusulkan untuk dinaikan statusnya menjadi pelabuhan tetap untuk kepentingan bongkar muat barang.
Pelabuhan Wini ini ada di perbatasan dengan negara Timor Leste.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas, Drs. Maksimus Akoit di sela-sela kegiatan peresmian Galeri Dekranasda dan Taman Literasi Biinmaffo, Jumat (16/12/2022).
Maksimus mengatakan, pelabuhan yang ada di perbatasan dengan negara Timor Leste tersebut, diusulkan saat dirinya mengikuti rapat koordinasi dengan kementerian perdagangan dan kementerian perhubungan sejak Covid-19.

“Sebenarnya pelabuhan Wini sudah kita angkat saat rapat koordinasi dengan kementerian perdagangan dan kementerian perhubungan agar dinaikan statusnya menjadi pelabuhan tetap. Namun saya tidak tahu apa kendalanya sehingga belum ada konfirmasi balik dari kementerian,”ungkap Maksimus.
Menurut Maksimus, merujuk pada gerai maritim atau tol laut, pelabuhan Wini belum masuk dalam daftar untuk menjadi pelabuhan tetap meskipun memiliki kapasitas bongkar muat barang yang memungkinkan dan bisa disandari kapal-kapal besar.
“Selama ini bongkar muat barang hanya di pelabuhan Tenau, Atapupu, Sorong lalu kembali ke pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Wini disinggahi tetapi tidak secara rutin untuk kapal berlabuh di sana. Sehingga kita harapkan sekali lagi pelabuhan Wini dinaikan statusnya menjadi pelabuhan tetap,”imbuh Maksimus.
Dibandingkan dengan pelabuhan Atapupu, ujar Maksimus, pelabuhan Wini mempunyai kapasitas lebih baik dan lebih dalam kedalaman lautnya serta menjamin untuk disandari oleh kapal-kapal besar.
“Sehingga kita mengharapkan sekali kedepan dinaikan statusnya menjadi pelabuhan tetap sehingga aktifitas bongkar muat juga di pelabuhan Wini. Karena dengan menjadi tol laut maka akan mendongkrak perputaran ekonomi di sana,”pungkas Maksimus.