MALANG,- Jajaran Polres Malang ikut memantau penjualan obat secara eceran di apotek yang ada di wilayah hukum Polres Malang. Hal ini dilakukan bersamaan dengan
Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, Sabtu kemarin.
Kapolres Malang, AKBP Raden Bagoes Wibisono H.K mengatakan pengecekan harga obat di apotik untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga obat di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) saat pelaksanaan PPKM Darurat.
Menurut hal tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor: HK.01.07/Menkes/VI/4826/2021, tentang HET obat di masa pandemi covid-19 selama PPKM) darurat Jawa-Bali berlangsung. Selain itu, ada instruksi dari Mabes Polri usai zoom meeting dengan Koordinator PPKM darurat, Luhut Binsar Panjaitan.
“Ini sesuai instruksi Kabareskrim Polri Komjen Agus Anrianto usai zoom meeting dengan Koordinator PPKM darurat, Luhut Binsar Panjaitan,” ujar Raden Bagoes Wibisono H.K.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Donny Baralangi mengatakan kegiatan pengecekan HET di lakukan di dua tempat yakni apotik Kimia Farma dan Petra yang berbeda di Kepanjen.
“Kami cek di dua apotik, harga obat eceran masih stabil,” katanya.
Menurut Donny, pengecekan dan pemantauan di apotik tersebut akan dilakukan secara rutin selama pemberlakuan PPKM darurat di Kabupaten Malang.
“Ini rutin kita gelar. Ada pula petugas piket Reskrim yang siap bergerak jika terima aduan lonjakan harga obat, ini wujud respon kami dalam menjaga stabilnya harga obat eceran bagi masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Donny, dirinya akan menindak tegas jika menemukan apotik yang menaikan harga obat di luar harga eceran.
“Akan kami tindak, jadi jangan main-main,” tukasnya.
