
MALANG – Puluhan anggota Swayanaka Indonesia yang berasal dari berbagai daerah Bali, Jakarta, Jember, Malang, Surabaya dan Swayanaka Universitas Ciputra melaksanakan kegiatan trauma healing untuk anak anak korban Semeru. Kegiatan ini berpusat di Kecamatan Pronojiwo tepatnya di SDN 04 Supiturang dan SMPN 02 Pronojiwo, Selasa (20/12/2021).
Menurut M Rizky Fatchurozy, selaku PIC kegiatan Trauma Healing Swayanaka Indonesia, kegiatan yang dilakukan lembaga tersebut berupa bermain dan bernyanyi bersama anak – anak. Hal ini kata Rizky bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan mental akibat trauma bencana.
“Kegiatan difokuskan untuk kelompok usia anak – anak, karena kelompok ini cenderung berpotensi mengalami tingkat stress yang lebih tinggi dari sisi psikologis,” ujarnya.
Menurutnya, Swayanaka Indonesia berupaya melakukan pendekatan dari cara yang sederhana. Kedepan, trauma healing juga akan menjadi salah satu program rutin yang dilakukan untuk menangani korban bencana gempa, kebakaran, dan kejadian alam lainnya yang ditargetkan untuk anak-anak terdampak bencana.
“Kegiatan trauma healing ini bertujuan utama untuk membuat anak-anak meminimalisir ingatan akan bencana yang menimpa, serta mencoba untuk mengajak anak-anak di SD dan SMP di Pronojiwo untuk selalu ceria dengan bermain bersama” Ujar Ojik sapaan akrab M Rizky Fatchurozy
Ia menjelaskan, kehadiran tim (kakak – kakak) dari Swayanaka Indonesia ini disambut antusias anak-anak di Posko pengungsian Pronojiwo. Dalam situasi seperti itu, Ojik mengaku kakak-kakak dari Swayanaka langsung membaur dan mengajak anak-anak untuk bermain dan bernyanyi bersama.
“Sebelum berkegiatan anak-anak juga meminta untuk ditemani mandi di sungai sekitar posko pengungsian. Hal ini juga menjadi motivasi lebih kakak-kakak Swayanaka untuk bisa mendampingi anak-anak terdampak erupsi gunung semeru ini,” tandasnya.
Tidak saja hiburan. Pihak dari Swayanaka Indonesia juga membagikan bingkisan berupa snack dan susu, alat tulis dan tak terlupa mainan. Mainan menjadi sebuah hadiah yang paling menarik perhatian Mereka hal ini dikarenakan sedikitnya donasi mainan yang masuk sehingga menjadi daya tarik anak-anak agar dapat berkegiatan dengan gembira dan riang seperti sedia kala.
“Saya senang sekali kedatangan kakak-kakak, gamesnya seru dan banyak hadiahnya. Semoga kakak dapat mengajak kita main kesini kembali”, ujar Hafiz salah satu anak di posko pengungsian di Pronojiwo.