Tari Relung Abhinaya Tempati Urutan Pertama Langsep Got Talent

Tari Relung Abhinaya Tempati Urutan Pertama Langsep Got Talent
Caroline

Catatan : Hendrika LW – Malang

Tari Relung Abhinaya yang dibawakan Caroline Louise, menempati urutan pertama dalam Langsep Got Talent yang diselenggarakan Paroki Santo Vincentius A Paulo Malang, belum lama ini.

Tari kreasi tradisional garapan Puthut Ambarsari W.K. ini menggambarkan karakter seorang Srikandi Nusantara yang tidak hanya lemah lembut, namun juga berani, tangkas, bertakwa dan siap diandalkan.

Ketua pelaksana, Daniel S. Pinem menyampaikan, ajang penampilan bakat ini merupakan rangkaian kegiatan HUT paroki ke-53, dimaksudkan untuk menggali potensi warga yang ada di wilayah paroki Langsep.

“Ini adalah acara got talent perdana. Ajang ini untuk menggali talenta atau potensi warga di setiap lingkungan, sehingga kita tahu kemampuan yang dimiliki umat paroki,” jelasnya.

Pada ajang unjuk bakat kali ini, para talent telah berupaya menampilkan kebolehannya : ada wayang kulit, tari modern, tari kreasi, menyanyi, sulap, pertunjukan bela diri dan lainnya.

Baca Juga :  Disambut Hangat Owner Caralla Cafe, Pj. Gubernur Ajak Pengusaha Kembangkan Potensi Ekonomi Kabupaten Bone

Semua tampilan pastilah baik adanya dan mampu menghibur penonton. Kompetisi di atas panggung adalah salah satu wadah untuk mengasah keberanian dan mengeksplorasi kemampuan.

Tetapi namanya perlombaan tentu ada yang dinyatakan terbaik sebagai pemenang. Meski yang belum menang tidak berarti kalah.

Dan untuk LGT kali ini, Juara pertama diraih Caroline Louise dari lingk. Carolus, juara 2 ditempati Marselius Yepma dari lingk. Louisa, Juara ketiga peserta grup dari lingk. Agustinus : Gemma Indira, Emiliana Adisty, Maria Anindita, Margareth Christy. Dan juara favorit Nicholas Jalu dari Lingk. Sisilia, sebagai dalang cilik yang membawakan lakon Tumurune Wahyu Katentreman.

Caroline Louise, yang merupakan siswi kelas X SMAK Kolese Santo Yusup Malang ini, telah berlatih menari sejak usia taman kanak-kanak, baik pada kegiatan ekskul tari di sekolah maupun sanggar tari tradisional.

Sedari dini, demi mengasah kemampuannya, ia aktif dan tekun mengikuti latihan di beberapa sanggar tari, diantaranya sanggar tari Sriwedari, sanggar tari Sekar Dilem, sanggar tari Askara Tisna dan sanggar tari Padma Gayatri.

Baca Juga :  Produk Robotik Jadi Tema P5 SMP Islam Athirah Bone

Lelah, tentu iya. Jarak tempuh ke sanggar pun cukup jauh. Sementara jadwal kegiatan sekolah juga padat. Namun motivasi untuk belajar menari tak pernah surut.

Saat ditanya tentang prestasinya dalam LGT ini, ia menyatakan rasa senangnya bisa berada di urutan satu.

“Saya sangat bersyukur, dan akan terus belajar supaya lebih baik lagi,” ujarnya dengan senyum mengembang.

Setiap orang terlahir dengan bakat yang berbeda. Berhenti membandingkan dan fokus mengembangkan diri sebaik mungkin. Jadilah terbaik versi diri sendiri.

  • Hendrika LW, wartawan penulis sastra dan dunia perfilman.

 

 

Tetap Terhubung
Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.

Related posts