Kabupaten Malang – Laga Indonesia Beladiri Campuran Amatir (IBCA) Mixed Martial Arts (MMA) pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) 2025, diduga ada manipulasi hasil pertandingan.
Dugaan manipulasi tersebut ditengarai dilakukan oleh wasit dan juri pada pertandingan yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Indoor Kanjuruhan, yang berada di kawasan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kecamatan, Kabupaten Malang.
Ketua Umum Cabor IBCA MMA Kabupaten Malang Nurcholis mengatakan, dalam kejuaraan di Porprov IX Jatim ini dirinya pengajukan keberatan atas keputusan pertandingan MMA, karena dinilai tidak adil, dan telah mencederai semangat sportivitas serta integritas olahraga, yang dilakukan wasit dan juri di pertandingan MMA di laga Porprov Jatim.
“Kami mengajukan surat keberatan atas keputusan hasil pertandingan yang kita nilai tidak adil ke KONI Jawa Timur (Jatim),” katanya.
Karena, lanjut Cholis, dalam laga di Porprov IX Jatim, atlet MMA Kabupaten Malang atas nama Nadiatus Silvia di Kategori Standfight 16/17 Tahun, Kelas 56,7 kilogram (kg) pada partai ke 137 merasa di curangi
“Jika berdasarkan teknik dan hasil tampilan skor pertandingan atlet kami jelas unggul, dan seharusnya dinyatakan menang, tapi dimanipulasi jadi kalah,” jelasnya.
Manipulasi itu, lanjut Cholis dilakukan oleh Inspektur Pertandingan, seharusnya atlet MMA Kabupaten Malang menang namun dibatalkan.
“Ini tidak adil, kami punya bukti rekaman video menunjukkan dominasi Teknik yang signifikan oleh atlet kami,” terangnya.
Selain itu, Cholis menegaskan, atlet MMA Kabupaten Malang lainnya yang bernama Sabrin Amraini Kategori Standfight 16/17 Tahun, Kelas 52,2 kg, pada partai ke 134, juga dibatalkan, padahal atlet kami telah menunjukkan keunggulan dan segi teknik sepanjang pertandingan.
“Hasil rekaman video serta kesaksian dan beberapa official dan petugas keamanan yang turut menyaksikan jalannya pertandingan. Sehingga telah memperkuat dugaan bahwa keputusan yang diambil wasit dan juri bersifat manipulatif dan merugikan atlet kami,” tegasnya.
Berdasarkan dari kejadian itu, Nurcholis menegaskan, bahwa pihaknya menyatakan keberatan dan memohon adanya klarifikasi untuk melakukan peninjauan ulang hasil pertandingan, serta langkah tegas demi menjaga keadilan dan martabat kami yang berjuang secara sportif.
“Kami meminta saudara Tito selaku Inspektorat Pertandingan di non aktifkan perannya dalam kepanitiaan atau dalam posisi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan teknis di pertandingan MMA,” tegasnya.