Catatan Yosef N. – Tim Media NSR
Hari ini memasuki masa tenang, menanti waktu pencoblosan pada 27 November 2024.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bone, Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin (BerAmal) menutup masa kampanye politik di Salomeko, Sabtu (23/11) malam.
Memasuki masa tenang, suasana di berbagai pelosok desa tidaklah benar-benar sunyi. Meski kampanye resmi telah berakhir, topik mengenai calon pemimpin masa depan menjadi perbincangan hangat di warung kopi, sawah, hingga pos ronda. Di tengah masa tenang ini, harapan besar masyarakat terhadap perubahan menjadi fokus utama dan diarahkan pada BerAmal yang mengusung tema Bone Lebih Baik.
Suara petani di Bone
Basri, warga Desa Padang Loang Kecamatan Barebo, Kabupaten Bone colon yang menaruh perhatian petani adalah BerAmal. Basri menjelaskan, petani di Bone mengharapkan kemenangan untuk BerAmal, sama seperti petani merindukan musim hujan.
Ditemui di alun-alun kota Watampone, Basri menggunakan T-shirt bertuliskan tanpa petani kamu hanya makan janji. Tulisan tersebut mengandung makna yang mendalam. Menurut Basri, komunitas penyuluh pertanian, kelompok tani, melihat sosok Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin, yang mampu merasakan denyut nadi petani.
Anto, petani Desa Selli, kecamatan Bengo mengaku selalu aktif membicarakan tentang pilihan terbaik untuk Bone. “Kampanye sudah selesai, tapi harapan kami tetap besar. Ini bukan soal janji, tapi siapa yang bisa membawa perubahan nyata untuk petani seperti kami,” ujarnya.
Bagi sebagian warga, masa tenang adalah waktu untuk merenung dan menguatkan keputusan. Tidak sedikit yang telah menetapkan hati pada pasangan BerAmal berdasarkan program-program yang mereka nilai relevan.
Sarifuddin, seorang lansia dari Dusun Pamasse, mengungkapkan harapannya agar siapapun yang terpilih benar-benar mendengarkan suara rakyat kecil. “Kami sudah tua, tapi kami berharap anak cucu kami merasakan perubahan. Kalau BerAmal menang, kami percaya mereka akan bekerja untuk petani,” katanya.
Cerita tentang kampanye yang telah usai. Namun, aturan masa tenang juga ditegakkan dengan ketat oleh panitia pengawas pemilu (Panwaslu) untuk memastikan tidak ada aktivitas politik yang melanggar aturan.
Ketua Panwaslu Bone, dalam pernyataannya, mengingatkan semua pihak untuk mematuhi aturan masa tenang. “Ini waktu bagi masyarakat untuk mempertimbangkan pilihan mereka tanpa tekanan. Kami akan memastikan tidak ada pelanggaran,” tegasnya.
Menanti Asa di Hari Pemilihan
Masa tenang adalah jeda sebelum penentuan. Namun bagi masyarakat Bone, ini juga menjadi saat untuk menyatukan asa akan pemimpin yang mampu menjawab kebutuhan mereka. Dengan pilihan yang telah matang, warga kini menanti hari pemungutan suara dengan optimisme tinggi.
“Pilihan kami sudah jelas. Tinggal kita berdoa agar pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik untuk Bone,” ujar Tamang, penuh keyakinan.
Masa tenang di Bone tidak hanya tentang menghentikan aktivitas politik, tetapi juga tentang menumbuhkan harapan bersama. Warga percaya, pemilu ini bukan hanya sekadar pergantian pemimpin, melainkan awal dari babak baru bagi masa depan Bone.