BONE–Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone mengukuhkan dua guru besar baru pada Selasa, 21 Mei 2024, dalam sebuah acara yang berlangsung di Ballroom Sentosa The Novena Hotel Watampone. Dengan pengukuhan ini, IAIN Bone kini memiliki total sembilan guru besar, menandai pencapaian signifikan dalam pengembangan akademiknya.
Acara dimulai dengan pembukaan sidang oleh Ketua Senat IAIN Bone, Prof. Dr. H. M. Amir HM, M.Ag., dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan dan orasi ilmiah. Pengukuhan ini terasa istimewa karena kedua guru besar yang dikukuhkan adalah unsur pimpinan institusi, yakni Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Dr. Amir, M.Ag., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Arab, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. H. Lukman Arake, Lc., MA., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fikih Siyasah.
Pengukuhan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Abd. Mujib, S.Ag., M.Si., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang turut menyaksikan momen penting ini. Rektor IAIN Bone, Prof. Dr. H. Syahabuddin, M.Ag., menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Beliau menjelaskan bahwa sejak awal masa jabatannya, hanya ada dua guru besar di IAIN Bone, dan hal ini menjadi kegelisahan akademiknya. “Hari ini kita sudah panen guru besar,” ujarnya dengan penuh syukur.
Prof. Syahabuddin menambahkan bahwa saat ini ada sekitar 29 orang Lektor Kepala yang diusulkan pangkatnya. Ia berharap, sinergi dengan teman-teman kepegawaian dapat melahirkan lebih banyak lagi guru besar dari beragam keilmuan. “Insan akademik IAIN Bone patut berbangga sebab telah memiliki banyak guru besar dari berbagai bidang ilmu,” ujarnya.
Pj. Bupati Bone, Drs. H. A. Islamuddin, MH., turut hadir dan menyampaikan terima kasih serta penghargaan tinggi kepada IAIN Bone atas usahanya mengembangkan pendidikan di Kabupaten Bone. “Semoga IAIN tetap eksis mencetak manusia-manusia paripurna dalam akhlak dan ilmu,” katanya.
Acara ini ditutup dengan orasi ilmiah dari kedua guru besar yang baru dikukuhkan. Prof. Amir menyampaikan orasi berjudul “USLUB TAKRĀR DALAM AL-QURAN PADA JUZ ‘AMMA (Suatu Tinjauan Balāghah)” dan Prof. Lukman berorasi dengan judul “REKONSTRUKSI MAKNA JIHAD DAN PERANG SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KEJAHATAN KEMANUSIAAN: PERSPEKTIF SIYASAH SYAR’IYAH”. (*)