
Kefamenanu,-Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal melaksanakan workshop pencegahan stunting.
Workshop pencegahan stunting dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman guru Paud khususnya dan orang tua tentang bagaimana pendidikan khususnya di lembaga-lembaga dalam menangani dan mencegah stunting sejak dini bagi anak usia dini, kata Kepala bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal pada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten TTU, Maria Ernalinda Kono, Jumat (06/11/2020).
Workshop yang berlangsung di aula Hotel Ariesta Kefamenanu melibatkan 50 orang peserta terdiri dari 25 orang tua anak paud dan 25 orang guru paud yang diambil dari desa-desa lokus stunting.
Bunda Eda, sapaan akrab Maria Ernalinda Kono mengaku, banyak guru dan orang tua yang belum paham mengenai bahaya stunting.
Hal ini, lanjutnya, karena banyak guru yang kurang mendapat informasi tentang bahaya stunting. Akibat dari jauh dari akses media sosial atau kurang referensi untuk membaca sehingga belum paham betul bahaya dari stunting.
Oleh karena itu, harap Eda, setelah workshop pencegahan stunting, guru lebih pro aktif melakukan sosialisasi mengenai pencegahan bahaya stunting kepada orang tua murid, melalui kelas-kelas Penting dan pertemuan-pertemuan dengan orang tua.
“Kami berharap setelah kegiatan ini guru-guru lebih aktif mensosialisasikan kegiatan ini kepada orang-orang tua murid melalui kelas-kelas parenting dan pertemuan-pertemuan dengan orang tua maka kedepan, lima atau sepuluh tahun kedepan angka stunting akan semakin berkurang,”optimisnya.
Eda mengatakan, sosialisasi pencegahan stunting perlu dilakukan karena pemahaman orang tua dan guru masih rendah. Karena itu pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pencegahan stunting di desa-desa lokus stunting.
Pencegahan stunting,lanjut Eda melibatkan banyak sektor. Namun dinas mempunyai kewenangan dan tanggungjawab untuk bagaimana memberikan pemahaman pengetahuan guru-guru dan orang tua khususnya.
Eda menargetkan kedepan, khusus di bidang Paud harus bebas stunting.
“Tentunya butuh proses yang lama namun kami targetkan tahun-tahun depan di bidang Paud harus bebas stunting dengan memperbanyak sosialisasi pencegahan stunting,”ujarnya.
Amatan wartawan, workshop pencegahan stunting yang dibuka oleh Asisten I tata praja Setda TTU, Yosep Kuabib melibatkan empat orang pemateri yakni Kadis Kesehatan Thomas Laka dengan materinya berjudul Strategi pencegahan stunting.
Plt. Dinas PKO Kabupaten TTU, Yosep Luiz Mokos dengan materinya Kebijakan Umum Pemerintah dalam pendidikan anak usia dini, dan dua orang Trainer Paud di Kabupaten TTU, yaitu Yosefina Naitanu dengan materinya berjudul 1000 hari pertama kehidupan dan Yasinta Tba’at.