MALANG,- Puluhan jemaah asal Malang batal umroh. Pemerintah Saudi Arabia
menutup akses masuk ke wilayah itu. Keputusan tersebut berdampak pada calon jemaah asal Indonesia yang berniat melaksanakan umroh pada bulan ini.
Kepala kementerian Agama Kabupaten Malang, Musta’in, mengatakan, ada sekitar 20 orang yang jamaah yang dimintakan rekomendasi oleh pihak travel ke Kemenag untuk berangkat umroh.
“Ada sekitar 20 orang yang saya tanda tangan untuk umroh, walaupun tidak semua berangkat bulan ini. Tapi yang jelaskan kemungkinan semua tertunda,” kata Musta’in, Jumat (5/2).
Musta’in mengaku mengetahui jumlah jamaah umroh setelah pihak travel memintakan surat rekomendasi Paspor Umroh kepada Kemenag. Menurutnya, diperkirakan jamaah umroh di kabupaten Malang yang harus menjadwalkan ulang rencananya umroh ke Arab Saudi ini mencapai ratusan orang.
“Ya mau gak mau semuanya harus ditunda. Sampai ada aturan baru yang memperbolehkan berangkat lagi,” imbuhnya.
Diketahui, Pada saat awal Pandemi, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk tidak menerima jamaah umroh dan haji dari luar negaranya. Kemudian pada 1 November, akses ke kota suci itu dibuka kembali, dengan pembatasan jumlah Kuota dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dan kemudian negara dengan sistim kerajaan itu kembali melarang jamah dari luar negeri datang kesana.
Musta’in mengaku, saat ini yang bisa dilakukan kemenag hanya menunggu adanya aturan baru yang dikeluarkan oleh Arab Saudi dan Kemenag pusat. Sehingga pihaknya juga menghimbau kepada seluruh jamaah agar terus bersabar dan menunggu.
“Karena tempat haji dan umrohnya disana (Arab Saudi), ya kami harus mengikuti aturan sana,” pungkasnya.