Launching Kebun MBG Terintegrasi, Kolaborasi Hebat Gubernur Sulsel dan Bupati Bone Sukseskan Program MBG Prabowo-Gibran: Kemandirian pangan dimulai di tanah sendiri, dan gizi bangsa dibangun dari kebun rakyat

Launching Kebun Mbg Terintegrasi, Kolaborasi Hebat Gubernur Sulsel Dan Bupati Bone Sukseskan Program Mbg Prabowo-Gibran: Kemandirian Pangan Dimulai Di Tanah Sendiri, Dan Gizi Bangsa Dibangun Dari Kebun Rakyat

BONE — Di bawah langit cerah Sabtu pagi, 4 Oktober 2025, suasana Kelurahan Watang Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat, tampak berbeda dari biasanya. Lahan hijau yang dulu hanya hamparan tanah kini berubah menjadi kebun produktif yang siap memberi kehidupan baru. Di sinilah, untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten Bone meluncurkan Kebun Holtikultura Terintegrasi, sebuah terobosan yang digagas dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kegiatan ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Bone. Launching perdana tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, ST, yang menanam bibit tomat sebagai simbol dimulainya era baru pertanian sehat di Bone. Bersama sang gubernur, tampak Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM dan Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Bone, para pimpinan OPD, dan kelompok wanita tani yang menjadi ujung tombak program ini.

Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Ketua Satgas MBG Edy Saputra Syam, S.STP., M.Si, Plt. Kadis TPHP Nurdin, SP., M.Si, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir. Muh. Risal, M.Si, mempertegas bahwa ini bukan sekadar kegiatan seremonial tetapi langkah nyata menuju kemandirian pangan daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Bone Andi Asman Sulaiman menjelaskan filosofi di balik lahirnya Kebun Holtikultura Terintegrasi yang juga dikenal dengan nama Kebun MBG Terintegrasi.

“Program ini lahir sebagai upaya mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden dan Wakil Presiden Prabowo–Gibran. Bone menjadi kabupaten pertama di Sulsel yang memulainya,” ujar Andi Asman dengan semangat.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa tujuan utama kebun ini bukan sekadar menyediakan bahan pangan bergizi, tetapi juga memastikan bahwa bahan pokok yang dikonsumsi anak-anak aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

“Kita ingin program MBG ini bukan hanya bergizi, tapi juga aman konsumsi. Jangan sampai anak-anak kita terpapar bahan kimia dari pangan yang tidak sehat,” tambahnya.

Namun visi besar itu tidak berhenti pada kesehatan semata. Program ini juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal. Setiap bahan pokok yang dibutuhkan dapur MBG mulai dari sayur, ikan, ayam, telur, beras hingga cabai akan dipasok langsung dari kebun dan peternakan masyarakat di Bone.
Dengan begitu, SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) tak perlu lagi mendatangkan pasokan dari luar daerah. Semua bisa dibeli langsung dari petani dan pelaku usaha lokal.

Baca Juga :  Terkait Speaker Masjid, Ketua DPD RI: Tidak Bisa Disamakan di Semua Tempat

“Kita tidak mau uang dari pusat justru beredar ke luar daerah. Bayangkan, setiap hari pemerintah menggelontorkan Rp30 juta untuk program MBG. Kalau itu berputar di Bone, maka manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kita,” tegas Bupati.

Untuk memastikan keberlanjutan program, Pemerintah Kabupaten Bone juga memadukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti Kampung Holtikultura, P2L (Pekarangan Pangan Lestari), KWR (Kelompok Wanita Rawan), Dasawisma, Hatinya PKK, hingga B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Semua diarahkan untuk satu tujuan: Bone Mandiri Pangan dan Sehat Bergizi.

“Sebagai Bupati Bone, saya ingin kecerdasan dan visi Gubernur Sulsel bisa menyebar hingga ke pelosok-pelosok Bone. Karena yang kita tanam hari ini bukan hanya bibit tomat, tetapi bibit kesejahteraan dan kemandirian,” ujar Andi Asman menutup sambutannya disambut tepuk tangan para hadirin.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, ST menyampaikan apresiasi tinggi terhadap ide dan program kreatif yang digagas oleh Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, melalui peluncuran Kebun Hortikultura Terintegrasi sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Watang Palakka, Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Dalam kunjungannya, Gubernur terlihat antusias meninjau langsung area kebun yang dipenuhi aneka tanaman dan ternak. “Kalau lihat pertanian kita langsung semangat. Kita senang di sini, karena semua tersedia ada cabai, terong, ayam, kacang hijau, tomat, pisang, sampai pepaya,” ujarnya penuh semangat.

Menurutnya, kehadiran kebun MBG Terintegrasi ini mampu menjadi jawaban atas persoalan klasik yang kerap dihadapi para petani. “Selama ini kendalanya bukan di produksi, tapi di pembeli. Petani sudah menanam, tapi bingung menjual. Nah, dengan adanya program MBG ini, rantai distribusi bisa terhubung. Ada aksi dan ada reaksi,” ungkap Andi Sudirman.

Baca Juga :  Bupati Malang Terjun langsung di Lapangan Membagi Masker

Ia menjelaskan bahwa peran Satgas MBG sangat penting dalam memastikan keberlanjutan program tersebut. Gubernur menegaskan agar Satgas segera melakukan koordinasi dengan seluruh Satuan Pelaksana Program Makan Bergizi (SPPG) di tiap kecamatan untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan pangan lokal.

“Semua kebutuhan dapur MBG harus disiapkan dari Kebun MBG Terintegrasi di kecamatan masing-masing. Lalu dibuat Perjanjian Kerja Sama (PKS). SPPG tidak boleh membeli bahan dari luar daerah jika masih bisa disediakan oleh kebun lokal. Kalau melanggar, sanksinya jelas: pemutusan hubungan kerja dengan pemerintah daerah,” tegasnya.

Untuk menjamin implementasi aturan tersebut, Gubernur juga meminta keterlibatan Forkopimda dan Tripika Kecamatan dalam melakukan pengawasan. Ia menambahkan, SPPG yang ingin membeli bahan dari luar harus mengantongi rekomendasi Camat dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Apa yang tidak kita miliki baru boleh diambil dari luar. Di sini sudah ada beras, ikan, sayur, telur. Yang belum seperti minyak goreng atau susu, itu baru bisa disuplai dari luar,” jelasnya.

Gubernur optimistis, jika program ini berjalan baik, dampaknya akan sangat besar bagi perekonomian lokal. “Bayangkan saja, jika 30 persen dari anggaran Rp300 miliar untuk MBG bisa terserap oleh masyarakat tani, tentu akan menggerakkan ekonomi daerah. Sisa bagaimana kebun MBG ini dioptimalkan,” katanya.

Andi Sudirman pun menutup kunjungan dengan komitmen dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sulsel. “Kalau program ini berhasil, saya siap bantu apa yang dibutuhkan. Yang penting dimulai dengan perjanjian kerja sama yang kuat. Kalau ada bahan yang tidak bisa dipenuhi, saya akan bantu seperti telur, saya siap bantu kandang dan ayamnya untuk Kebun MBG Terintegrasi ini,” ucapnya menegaskan.

Dengan dukungan dan sinergi lintas pihak, Kebun MBG Terintegrasi Kabupaten Bone diharapkan menjadi model penguatan ekonomi berbasis pangan lokal yang mampu menjawab tantangan ketahanan pangan sekaligus mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis untuk masyarakat. (*)

Tetap Terhubung
Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.

Related posts