Pengakuan Para Siswa SPI ke Denny Darko: Tidak Ada Eksploitasi Ekonomi, Kami Disini Hanya Sebatas Belajar

Pengakuan Para Siswa Spi Ke Denny Darko: Tidak Ada Eksploitasi Ekonomi, Kami Disini Hanya Sebatas Belajar
Antonius, salah seorang siswa asal Nabire yang bersekolah di SMA SPI Kota Batu. (Foto: tangkapan layar YouTube Denny Darko)
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengakuan Para Siswa Spi Ke Denny Darko: Tidak Ada Eksploitasi Ekonomi, Kami Disini Hanya Sebatas Belajar
Antonius, Salah Seorang Siswa Asal Nabire Yang Bersekolah Di Sma Spi Kota Batu. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Denny Darko)

MALANG – YouTuber Denny Darko, berkesempatan mengelilingi sekolah SPI di Kota Batu, dalam rangka membuat konten sekaligus menggali kebenaran terkait kasus yang membeli seorang pendiriannya inisial JEP di Jalan Raya Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Kamis (25/8/2022).

Oria asal Tulungagung ini dalam konten di sekolah tersebut ingin mengangkat isu-isu adanya dugaan eksploitasi ekonomi di sekolah yang mencetak Entrepreneurship tersebut.

Kedatangan suami dari Vina Candrawati itu disambut Caca, salah seorang alumni SPI angkatan 11 yang sekarang bekerja dan juga kuliah di STK SPI Kota Batu. Bersama Caca, Deni bahkan dipersilakan masuk ke dalam ruang kelas, spiritual garden (tempat peribadatan), Transformer Center, aula, asrama, wahana dan pertanian hidroponik dan juga ke beberapa tempat-tempat lainnya yang ada di dalam kompleks sekolah itu.

Caca mengatakan siswa yang sekolah  di Sekolah SPI Kota Batu terdiri dari anak-anak yang yatim piatu, akan tetapi juga kalangan menengah kebawah atau kurang mampu.

“Mereka disini juga diajari tentang Entrepreneurship, agar setelah lulus nanti dapat mempunyai life skill, sehingga siap kerja,” terangnya.

Selain itu, masih dijelaskan Caca, jika yang bersekolah di SPI Kota Batu juga beragam, mulai dari suku, ras, agama dan daerah asal masing-masing.

Baca Juga :  Sambut Pilkada 2024, Kapolres Bone: Dengan Sinergitas, Kita Wujudkan Iklim Stabilitas dan Keamanan

“Disini memang beragam, karena di SPI juga ada sarana dan prasarana tempat peribadatan lima agama seperti Spiritual Garden,” paparnya.

Deni yang juga aktivis media sosial ini bahkan menggali isu soal kebenaran isu-isu yang beredar, di SPI seperti yang dilaporkan RBT,  soal dugaan eksploitasi ekonomi.

Niko, salah seorang siswa SPI mengaku di SMA SPI Kota Batu tidak ada kekerasan dan eksploitasi ekonomi.

“Kalau orang dari luar dipekerjakan tentunya dibayar, kalau kami inikan beda sama pekerja. Jadi, kami disini tugas kami hanya sekolah, habis itu piket sore, ibadah, literasi,” katanya.

Menyangkut isu eksotasi tenaga kerja bagi siswa di SPI, lantas hasilnya dinikmati seseorang atau yayasan, Niko dengan tegas membantah.

“Kami yang bersekolah di SMA SPI tidak dipekerjakan, karena tugas kami (siswa) hanya sebatas belajar. Isu itu
sebenarnya tidak ada, karena memang kenyataan atau realita,” ungkapnya.

Siswa lain, Jenny membenarkan tempat ia sekolah selain teori juga langsung praktek. Jenny mengaku mengetahui sekolah SPI itu dari ayahnya.

“Saya awalnya tau sekolah SPI dari Bapak saya. Selain itu, tujuan saya sekolah di sini juga cari pengalaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Carut Marut Dugaan AMP Tak Kantongi Izin, Ini Penjelasan Direktur AMP PT. BSM

Disini, lanjutnya banyak belajar tentang dance, menari dan bisa ikut ekstra kulikuler. Selain itu juga dilatih leadrship juga serta public speaking.

Jenny pun menegaskan bahwa orangtuanya tidak pernah terpengaruh dengan kasus yang saat ini menimpa sekolahnya. Hal itu kata dia tergantung dari dirinya sendiri. Lantaran, orangtuanya pun sangat mendukung dengan pilihannya untuk memutuskan bersekolah di SMA SPI Kota Batu.

“Orangtua sebenarnya tergantung dari saya sendiri. Karena inikan juga yang menentukan masa depan saya.
Sampai sekarang saya sudah merasa nyaman,” ungkap siswi asal Jombang tersebut.

Antonius, salah seorang siswa asal Nabire yang bersekolah di SMA SPI Kota Batu juga membantah ada eksploitasi ekonomi, seperti yang telah dilaporkan RBT yang juga kekasih SDS.

“Saya bersekolah disini sudah setengah tahun, dan rencananya setelah lulus dari sini saya maunya kuliah di STK SPI Kota Batu.
Disini tidak ada eksploitasi ekonomi, karena saya tidak pernah disuruh bekerja apalagi gajinya diambil pihak sekolah. Karena memang benar tidak pernah,” tandas Antonius.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts