Oleh : Hendrika LW – Malang
Malam itu Sherenita merawat takdirnya sebagai penyanyi. Musim yang tumbuh di bulan Juli 2024, menjadi lembaran pertama bagi remaja 14 tahun yang sudah mengenal nada-nada musik sejak berusia tiga tahun.
Perjalanan panjang telah dilaluinya dengan penuh perjuangan. Tanpa lelah, tanpa mengeluh, mengantarnya sampailah pada titik yang dituju.
Itulah perjalanan seorang Sherenita, penyanyi muda berbakat kelahiran Malang ini, telah melangkahkan kaki di dunia seni tarik suara sejak usia dini. Hingga saat ini ia mampu mewujudkan impiannya dalam Konser Solo Resital, bersama Cantacia Music Lessons, di Gedung Widya Bhakti Malang, Jawa Timur, Senin (15/7) malam.
Acara yang dijadwalkan pada pukul 18.00 wib, sudah dihadiri undangan sejak sore. Mendekati waktu pentas, animo penonton yang mayoritas dewasa semakin memadati ruang konser, yang berlokasi di sekitar Gereja Katolik Ijen kota Malang.
Saat ditemui seusai sesi latihan sebelum pentas, Sherenita mengatakan membutuhkan waktu tiga bulan untuk persiapan dan pilihan lagu-lagu yang akan dinyanyikan.
“Untuk persiapannya sekitar tiga bulan. Dan semua lagunya istimewa dengan ciri khasnya masing-masing,” katanya dengan wajah berbinar.
Siswa Home Schooling Pena Surabaya ini, juga tampil bersama Talentum Choir dan Danya Desideria. Sheren, panggilan akrabnya, mampu memukau penonton dengan suara emasnya. Malam itu ia mementaskan lebih dari 10 judul lagu. Beberapa diantaranya, Ave Maria, Wanita (Ismail Marzuki), Porgi Amor (Wolfgang Amadeus Mozart), Panis Angelicus, Think of Me (Andrew Lloyd Webber), Temanku (Ratna Koin).
Dalam konser tunggalnya yang terbilang memikat kaula muda itu, lagu Temanku merupakan Hit Single Perdana Sherenita yang telah dirilis beberapa waktu lalu, ikut dinyanyikan. Syair lagu itu seakan bernyawa. Penonton larut dalam alunan music dan suara Sherenita yang tampil memesona, penuh percaya diri.
Tak puas hanya sampai di sini. Pemilik nama lengkap Faustina Sherenita Prajnadewi memiliki rencana untuk Konser Solo Resital selanjutnya.
“Aku akan belajar lebih baik lagi agar lebih maksimal untuk resital kedua,” ungkapnya dengan senyum mengembang.
Dalam pertunjukan yang berlangsung sekitar dua jam ini dimeriahkan, duo Guest Stars senior, Mr. dan Mrs. Gondo Kusumo. Dengan suara merdunya. Penyanyi yang telah memasuki usia delapan dekade ini mengundang rasa kagum dan aplaus penonton.
Waktu yang disediakan telah habis. Namun gempita suasana panggung masih terasa. Suasana baru sepi seiring kepergian Sherenita. Lembaran pertama telah usai. Bila masih mungkin, kita menantikan gebrakan panggung berikutnya.