KEFAMENANU,- Mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang presentasikan Bahasa Dawan di Language Description and Linguistic Analysis Workshop Programme, Nanyang Technological University of Singapura, belum lama ini.
Acara yang digelar pada tanggal 30 September – 4 Oktober 2024 ini, diikuti mahasiswa Bachelor dan Doctoral Program Studi Linguistics and Multilingual Studies, School of Humanities and Sosial Science, NTU – Singapore.
Indonesia diwakili dua mahasiswa, salah satunya Hilaria Olin, mahasiswa PPs asal TTU yang mempresentasikan Bahasa Dawan (Uab Meto) dan budaya masyarakat Dawan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada umumnya, terkhusus daerah Miomaffo.
Hilaria menggantikan mahasiswa asal Manggarai, yang berhalangan diwaktu yang sama. Selain rekomendasi Dosen penggagas Workshop dari NTU dan seorang mahasiswa S3 Amerika, yang melakukan penelitian Bahasa Dawan dialek Miomaffo.
Sebagai pengantar presentasi yakni Mini-Introduction Tyler Lemon, Ph.D. Kandidat dari Universitas of California Berkeley, USA yang meneliti Bahasa Dawan Miomaffo di Desa Oelneke, Kecamatan Musi, Kabupaten TTU.
Hilaria menyampaikan harapannya, agar lebih banyak orang, pelajar dan mahasiswa, baik dalam maupun luar negeri tertarik belajar bahasa dan budaya Kabupaten TTU.
Hendaknya sebagai generasi penerus, memiliki minat untuk melestarikan bahasa dan budaya Dawan. Tidak hanya secara lisan tetapi ada dokumentasi pendukung, yang tidak hanya diarsipkan di daerah atau negara lain yang meneliti dan menulisnya.
“Harapan secara umum, suatu saat kita punya tempat sebagai pusat budaya Kabupaten TTU,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, ia belajar lebih dalam terkait penggunaan aplikasi modern (SayMore, FLEx dan ELAN) untuk pendokumentasian bahasa.
Melalui buku “Kebudayaan Atoni Meto” yang ditulis Yohanes Sanak, Hilaria mendapat banyak informasi budaya dan sastra Dawan TTU sebagai bahan presentasi.
“Bangga bisa lahir dan besar di bumi Biinmaffo yang memiliki ragam budaya khas dan unik,” tambahnya.
