BONE–Sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Aula Gedung Serbaguna Kampus Universitas Andi Sudirman Pada Jumat, 15 Maret 2024. Fakultas Politik dan Hukum serta Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas Andi Sudirman melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, akademik, dan kemahasiswaan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Politik & Hukum Dr. Asia A Pananrangi, MH, Dekan Fakultas Sains dan Kesehatan Sumarni, SKM., M.Kes, serta Direktur Pascasarjana Ilmu Hukum Dr. Alwi Jaya, MH, bersama dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone AKBP La Muati, SH., MH.
Nota kesepahaman yang ditandatangani mencakup berbagai bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kerangka Daya Manusia, Akademik Peningkatan Kapasitas Sumber dan Kemahasiswaan Dalam Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Antara lain adalah magang/praktik kerja, penerapan Kampus Bersih Narkoba (Bersinar), partisipasi dalam kegiatan sosialisasi, pelatihan sumber daya manusia, layanan penyalahgunaan narkoba, kuliah umum, konseling, pembentukan kader anti narkoba, penyelenggaraan seminar/workshop, dan fasilitasi kasus upaya kolaborasi lain yang dapat menunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia, akademik, dan kemahasiswaan bagi kedua belah pihak.
Dalam era di mana ancaman narkoba semakin kompleks dan merambah berbagai lapisan masyarakat, kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pemerintah seperti BNN menjadi sangat penting. Diharapkan, MoA ini tidak hanya menjadi perjanjian formal, tetapi juga awal dari langkah konkret dalam melawan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.
Universitas Andi Sudirman bersama dengan BNN Kabupaten Bone menegaskan komitmen mereka untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba, serta membangun generasi muda yang berkualitas, bebas dari ancaman narkoba, dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Rektor Universitas Andi Sudirman (Uniasman), Dr. H. Muh. Yasin, SH, MH, mengklaim bahwa upaya pencegahan dan sosialisasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba telah rutin dilakukan di lingkungan kampus. Penegasan ini disampaikan sebagai tanggapan atas penandatanganan perjanjian kerja sama (MoA) terkait penyuluhan narkotika yang baru-baru ini dilakukan.
“Sebenarnya, penandatanganan MoA ini hanya sebagai langkah formalitas legal, karena secara teknis, sosialisasi terhadap bahaya narkoba sudah menjadi bagian dari agenda rutin kami di Uniasman,” ungkap Rektor Yasin.
Selain menjabat sebagai Rektor Uniasman, H. Yasin juga aktif sebagai Ketua Umum Persatuan Anti Narkotika di Kabupaten Bone. Namun, ia mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut.
“Kami memiliki keinginan besar untuk bergerak lebih aktif dalam menekan peredaran narkoba di Kabupaten Bone, namun sayangnya kami belum didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah dalam hal fasilitas,” papar H. Yasin.
Meskipun demikian, Rektor Yasin menyebutkan bahwa telah berhasil melakukan kegiatan pembinaan di salah satu desa di Kecamatan Ulaweng, sebagai bagian dari upaya menekan penyalahgunaan narkoba.
Menanggapi MoA yang telah ditandatangani, Rektor Yasin menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan terkait narkotika akan dilakukan secara rutin di lingkungan kampus Uniasman.
“Dengan adanya MoA ini, kami akan meningkatkan kegiatan penyuluhan terkait narkotika secara rutin, sehingga kami yakin hal ini akan membawa Uniasman menuju lingkungan kampus yang bersih dari narkoba, atau yang kami sebut ‘Bersinar’,” tutup Rektor Yasin.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone, AKBP La Muati, SH., MH, menyambut dengan apresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Universitas Andi Sudirman dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika. AKBP La Muati menyatakan bahwa langkah yang diambil oleh Uniasman patut diapresiasi dan didukung.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Uniasman. Setelah penandatanganan dilakukan, kita akan meluncurkan program ‘Kampus Uniasman Bersinar’ dengan mengundang semua Forkopimda sehingga ke depan Uniasman dapat menyandang predikat sebagai Kampus Bersinar. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kampus-kampus lainnya,” ujar AKBP Lamuati.
Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah melakukan talkshow dan tes urine sebagai bukti bahwa tidak ada penyalahgunaan narkotika di lingkungan kampus. Menurutnya, informasi globalisasi yang berkembang pesat saat ini menuntut respons yang selektif dari pihak Uniasman, mengingat banyaknya kasus penyalahgunaan narkotika yang terkait dengan media sosial.
“Dengan program ‘Kampung Bersinar’, kita berkomitmen untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkotika. Deteksi dini sangat penting karena tidak ada yang bisa menjamin. Sebagai Kepala BNNK Bone, saya mendorong Uniasman untuk menjadi rule model kampus bersinar di Kabupaten Bone,” tambahnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Uniasman ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika. Dengan kerjasama antara BNNK Bone dan Uniasman, diharapkan dapat diciptakan lingkungan kampus yang bersih dari penyalahgunaan narkotika, serta menjadi pelopor dalam pemberantasan masalah narkoba di masyarakat. (*)
