
KEFAMENANU,- Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Yohanes Salem, ST mengecam aksi demonstrasi yang berujung anarkis dengan merusak fasilitas kantor seperti meja, kursi dan penyegelan ruang sidang utama DPRD TTU, di kantor DPRD TTU, Jumat (29/10/2021).
Menurut Jhoni Salem begitu ia disapa, aksi demonstrasi yang dilakukan organisasi Persatuan Mahasiswa Katolik Repoblik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) tersebut wajar-wajar saja sebagai mahasiswa akan tetapi jangan merusak fasilitas pemerintah yang dibeli juga dari uang rakyat.
“Saya mengecam demo anarkis kelompok Cipayung ke lembaga DPRD pada 29 Oktober dengan cara merusak sejumlah fasilitas di DPRD,” tegas Jhoni Salem melalui rilis yang diterima, Sabtu (30/10/2021).
Jhoni mengatakan, pada prinsipnya DPRD siap melakukan dialog dengan kelompok Cipayung. Namun pada saat bersamaan pimpinan dan anggota dewan sementara melakukan tugas kedinasan luar daerah.
Sehingga imbuh Jhoni, oleh sekertariat DPRD TTU kemudian membalas surat yang dilayangkan kelompok Cipayung dan meminta jadwal dialog ditunda ke hari Senin tanggal 1 November 2021.
Namun, lanjut Jhoni, sayangnya permintaan penundaan waktu dialog tidak diindahkan kelompok Cipayung hingga berujung aksi demonstrasi yang anarkis.
“Saya sangat menyayangkan sikap anarkis teman-teman mahasiswa. Sebagai agen perubahan harus lebih
Jhoni berharap, segala bentuk penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara yang santun, menjunjung tinggi adat ketimuran serta tidak merusak fasilitas umum yang justru merugikan masyarakat dan negara serta menggangu ketentraman dan ketertiban umum.
“Saya sangat menyayangkan sikap anarkis teman-teman. Sebagai agen perubahan mestinya bertindak lebih bermoral dan menjunjung tinggi etika,”pungkasnya.