Bone — Di tengah arus deras perkembangan teknologi dan dunia digital, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusdam bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone hadir memberi angin segar bagi generasi muda. Melalui kegiatan coaching clinic Content Preneur Pemula yang digelar pada Ahad, 27 Juli 2025, di Bunir Cafe, Jalan Jenderal Sudirman, semangat untuk beradaptasi dan berkarya di era digital kembali digaungkan.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, namun menjadi ruang diskusi inspiratif bagi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dalam dunia content creation. Menghadirkan Wahyudi Hasyim, influencer TikTok yang dikenal melalui akun “Bebas Makan”, peserta diajak menyelami langsung pengalaman dan strategi sukses membangun konten yang menarik dan menghasilkan.
H. Andi Sahabuddin, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Ormas pada Badan Kesbangpol Bone, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap inisiatif seperti ini.
“Kegiatan seperti ini sangat diapresiasi karena menambah ilmu anak muda, khususnya di Kabupaten Bone, tentang dunia Content creator. Ini bisa menjadi lapangan kerja dan menghasilkan,” ujarnya.
Ketua LSM Pusdam, Dedi Hamzah, turut mengungkapkan pentingnya peran generasi muda dalam memanfaatkan peluang digital. Menurutnya, era saat ini membuka kesempatan besar bagi siapa saja yang kreatif dan adaptif.
“Bayangkan, pendapatan content creator saat ini bisa mencapai puluhan juta rupiah jika mampu melihat peluang. Ini adalah lapangan kerja yang menghasilkan jika kita mampu memanfaatkannya,” jelas Dedi dengan penuh semangat.
Dedi juga menambahkan bahwa Coaching Clinic ini dirancang untuk membuka wawasan para peserta—tidak hanya soal teknik membuat konten, tetapi juga strategi membangun personal branding, membaca algoritma platform digital, hingga membangun komunitas online yang aktif.
Dengan konsep yang santai namun sarat ilmu, kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara masyarakat sipil dan pemerintah dalam menciptakan SDM kreatif dan siap bersaing di era digital. Kabupaten Bone patut berbangga memiliki inisiatif yang menjawab kebutuhan zaman—di mana kreativitas, teknologi, dan jejaring sosial adalah mata uang baru yang berharga. (*)
