Puisi Rumah Persungutan – Episode Kedua

Puisi &Quot;Rumah Persungutan&Quot; - Episode Kedua_Zonanusantara.com
Ilustrasi/Pixabay
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

“RUMAH PERSUNGUTAN” – Episode Kedua

Oleh Pulo Lasman Simanjuntak

Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Sedang Baca Puisi Di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jakarta Timur, Belum Lama Ini.
Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Sedang Baca Puisi Di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jakarta Timur, Belum Lama Ini.

Rumah batu di tubuh kota
di dalamnya telah tumbuh sebilah pisau
untuk memutilasi kesunyian
keluh kesah
dari tingkap-tingkap langit
semoga turun hujan berkat

kini cuaca semakin
berwajah garang
turunkan api belerang
tiap hari hanya ada
satu suara putus asa :
bunuh diri !

rumah batu di kulit-kulit kota
selalu saja menjelma
jadi ratusan persungutan kekal
dilontarkan dari atas ranjang
tanpa ada lagi persetubuhan
lantaran janinnya selalu kelaparan
dahaga di padang kering kerontang

rumah batu tanpa jendela hati
pintunya selalu menuju kematian abadi
karena di sana telah dihuni
perempuan molek
dari tanah het, sidon, dan moab
selalu tawarkan kemurtadan

Baca Juga :  Luka Tak Terlupa

jadilah sajakku terjebak
tanpa mata dan telinga
hanya terhibur
pada tiga belas penderitaan
para rasul
pasrah ataukah-
berserah
pesan pandita
yang hilang entah kemana
menunggu setia
paket malaikat
dari sorga

Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts