Sembilan Siswa asal Kamboja Wisuda di SPI

IMG 20220621 WA0002 - Zonanusantara.com
Foto : Risma
IMG 20220621 WA0002 - Zonanusantara.com
Foto : Risma

KOTA BATU – Sembilan Siswa asal Kamboja diwisuda di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, di Transformer centre SPI, Senin (20/6/2022) malam.

Ketua Yayasan SPI Sendy Saptono mengungkapkan, pelajar yang berasal dari Kerajaan Kamboja belajar di SMA SPI merupakan hasil pertukaran pelajar.

Read More

“Ya, ini program kerjasama Indonesia (SPI) – Kamboja yang pertama kali dilaksanakan hasil dukungan JHL (Jarry Harmawan Loe), sebagai sponsor kegiatan pelajar kerajaan Kamboja ke SPI selama 3 tahun,” ungkapnya.

Dikatakan, sebelum Kamboja mengirimkan warganya untuk belajar ke SPI-Indonesia, Kementerian Pendidikan Kamboja melakukan kunjungan untuk melihat langsung kegiatan belajar mengajar yang ada di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).

Hasil kunjungan tersebut, Kamboja akhirnya memutuskan mengirimkan pelajarnya untuk mengikuti pendidikan di SPI, karena siswa selain menerima pelajaran akademis juga pengetahuan dibidang enterprenuer, IT dan managemen pertanian, yang dianggap sangat diperlukan negara Kamboja dalam pengembangan industrialisasi.

Deputi General Administrasi dan Keuangan Majelis Nasional Kerajaan Kambodia Mr. Eng Yane yang mewakili Raja Cambodia mengucapkan apresiasinya terhadap SPI, yang mampu memberikan ilmu dan menerima pelajar dari kerajaan Kambodia untuk menempuh pendidikan selama 3 (tiga) tahun.

Baca Juga :  Wali Kota Malang dan Kepala DLH Memilih Bungkam Soal Revitalisasi Alun-alun Tugu

“Kami akui bagaimana sulitnya menyesuaikan perbedaan bahasa, budaya maupun agama pada awal anak kami masuk ke SPI,”ujarnya.

Meski ada kendala, namun Kamboja sangat respek dan apresiasi kepada SPI yang mampu membentuk karakter dan meningkatkan kemampuan,  pengetahuan serta keahlian, yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan bagi bangsa dan negara kami yang sedang mengembangkan industri.

“Untuk tahun ajaran baru pihak Kerajaan Kamboja akan mengirimkan kembali pelajarnya ke SMA SPI Kota Batu lagi,” katanya.

Disebutkan jumlah pelajar Kamboja yang akan disekolahkan ke SPI sebanyak 20 orang.

Diharapkan program ini merupakan “transfer knowlege” dari SPI Indonesia ke Kamboja. Mengingat banyak SDM untuk membangun Pendidikan kejuruan yang dapat memainkan peran besar untuk mendukung industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Semakin banyak lulusan sekolah kejuruan yang kompeten, semakin cepat Kamboja dalam mengembangkan sektor manufakturnya untuk mengatasi pengangguran dan mengurangi tingkat kemiskinan,” tegas Eng Yane.

Sementara itu, Chiko wakil JHL (Jarry Harmawan Loe) sebagai sponsorship pelajar Negara Kamboja untuk menimbah ilmu ke SPI, merasa bangga melihat hasil dan kemampuan siswa Negara Kamboja setelah 3 tahun belajar di SPI.

“Saya sebagai sponsor sangat bangga melihat hasil setelah mereka dinyatakan lulus pendidikan di SPI. Awal masuk 3 tahun lalu mereka kesulitan dengan bahasa, kini mereka sudah fasih berbahasa Indonesia bahkan bahasa Malangan. Disamping kemampuan dibidang IT dan lainnya,” ungkap Chiko.

Baca Juga :  Perjalanan Gemilang Nur Aisyah Aqilah, Dari Juara Tafhidz Hingga Wakil Bone di Festival Dai Sulsel

Kendati demikian, kata Chiko, setelah melihat respon positif dari Negara Kamboja terhadap sekolah SPI, maka untuk tahun ajaran baru JHL akan menambah jumlah pelajar Negara Kamboja yang akan sekolah di SPI menjadi 20 orang.

Menurutnya, kerjasama dengan Negara Kamboja untuk menjaga hubungan baik yang sejak lama dirintis leluhur. Seperti pembangunan Candi di Kamboja tehnisinya dari Indonesia.

“Di samping Perusahaan JHL ada di Kamboja. Apalagi kini JHL  juga sedang mengembangkan sepakbola Dewa United yang home basenya di Tangerang juga memanfaatkan pemain Kamboja termasuk Siswa SPI asal Kamboja,” terang dia.

Dirinya menambahkan, Panggung Transformer Centre SPI, bagai semalam di Negeri Kamboja. Maklum nuansa yang ditampilkan merupakan karya Siswa Kamboja, baik tarian maupun nyanyian.

“Kecerian dan kegembiraan tampak pada 9 orang Siswa Kamboja, karena 3 tahun mereka tidak pernah pulang ke negaranya. Mereka tinggal di asrama SPI belajar dan berkarya,” imbuhnya.

Sekadar diketahui sebelum pelepasan siswa SPI asal Kamboja, sebelumnya SPI  melepas lulusannya sebanyak 50 siswa dari berbagai pulau. (Risma)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *