BONE–SMK Negeri 1 Bone menyelenggarakan Pameran Hasil Karya Teaching Factory (TEFA) Berbasis Pengimbasan yang menampilkan berbagai produk inovatif dari program keahlian Busana dan Kuliner. Acara ini bertujuan menjadi ajang pembelajaran sekaligus kolaborasi antar sekolah dalam pengimbasan pengetahuan dan pengalaman program TEFA.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat pagi, 29 November 2024, dibuka oleh Drs. Muh. Basri, MM, Pengawas Pembina SMK yang mewakili Kepala Cabang Dinas Wilayah III Bone. Dalam sambutannya, Drs. Basri mengapresiasi upaya SMK Negeri 1 Bone dalam menerapkan program Teaching Factory yang melibatkan industri secara langsung.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kepala sekolah SMK dan SMP, serta perwakilan sekolah pengimbasan seperti SMKN 1 Soppeng, SMKN 1 Sinjai, dan SMKN 5 Soppeng. Kepala SMK Negeri 1 Bone, H. Syamsuddin, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa sekolahnya telah mengalihkan fokus dari program SMK Pusat Keunggulan (PK) ke TEFA berbasis pengimbasan. Hanya dua sekolah di Sulawesi Selatan yang lolos seleksi untuk program ini, yaitu SMKN 2 Pinrang dan SMKN 1 Bone.
“Program TEFA bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa melalui pembelajaran berbasis industri. Setiap sekolah yang menerima dana TEFA wajib berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan sekolah jejaring,” jelas H. Syamsuddin.
TEFA, yang dimulai sejak September 2024, memfokuskan pada produksi nyata yang sesuai dengan standar industri. Produk-produk yang dipamerkan dalam acara ini merupakan hasil kerja keras siswa dari program keahlian Busana dan Kuliner. H. Syamsuddin menambahkan, bahwa pihak sekolah menghadirkan pelaku industri untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam lingkungan pendidikan.
Selain pameran, kegiatan ini juga mencakup workshop yang diikuti oleh peserta dari sekolah pengimbasan. Semua kegiatan dalam acara ini didukung oleh dana sharing sebagai bentuk stimulus untuk meningkatkan kolaborasi antar sekolah.
Ketua Komite SMK Negeri 1 Bone, Sainal Abidin, S.Sos., menyampaikan pentingnya dukungan orang tua terhadap program sekolah. Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat krusial dalam menentukan kualitas pendidikan dan keberhasilan anak-anak mereka.
“Kolaborasi ini sangat menentukan arah pendidikan kita ke depannya. Dukungan penuh orang tua sangat diperlukan untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan,” kata Sainal.
Drs. Muh. Basri, MM, menambahkan bahwa program revitalisasi SMK melalui berbagai inisiatif seperti SMK Pusat Keunggulan (PK) dan TEFA telah memberikan dampak signifikan, tidak hanya pada sekolah penerima, tetapi juga pada kualitas pendidikan dan keterampilan siswa yang lebih siap menghadapi dunia kerja.
“SMK Negeri 1 Bone adalah contoh sekolah yang berhasil mengimplementasikan program-program revitalisasi ini dengan sangat baik. Siswa-siswa di sini kini lebih terampil dan siap pakai,” ungkap Basri.
Pameran ini membuktikan komitmen SMK Negeri 1 Bone dalam mencetak generasi yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga terampil dan siap beradaptasi dengan industri. Kolaborasi yang terjalin antara sekolah dan orang tua menjadi kunci dalam menciptakan lulusan yang unggul dan siap menghadapi masa depan. (*)