BONE–Komitmen Bupati Bone untuk menjadikan daerah ini bersih, asri, dan nyaman, tak berhenti hanya di jalanan kota, taman-taman publik, atau lingkungan perkantoran pemerintah. Kali ini, fokusnya menukik lebih dalam ke lingkungan yang kerap terabaikan sekolah dasar maupun SMP.
Menjelang waktu Dhuhur, sekitar pukul 11.00 Wita, Selasa (15/4), Bupati Bone tiba-tiba muncul di SD Negeri 13 Biru, yang terletak di Jalan Biru, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang. Kunjungannya yang tak diberi pemberitahuan lebih dulu itu membuat suasana mendadak hidup. Para guru terkejut, para siswa bersorak, dan suasana sekolah berubah menjadi semarak, seolah menyambut seorang bintang tamu istimewa.
Namun, bukan ruang kepala sekolah yang pertama kali disambanginya. Melainkan kebersihan kelas maupun toilet siswa.
“Toilet siswa harus harum, sama seperti ruangan kepala sekolah. Itu standar kebersihan yang adil,” ujar Bupati tegas, sembari mengamati langsung kondisi fasilitas sanitasi di sekolah tersebut. Baginya, kenyamanan siswa adalah cermin dari kepedulian sebuah institusi pendidikan.
SDN 13 Biru pun tak membuatnya kecewa. Kebersihan sekolah itu mendapat apresiasi langsung. Tak hanya lingkungan yang bersih, tetapi juga semangat warga sekolah yang terasa kuat dalam menjaga suasana nyaman untuk belajar.
Bupati lalu memasuki kelas-kelas, menyapa siswa, bahkan menguji mereka dengan kuis mendadak. Suasana riang pun pecah. Siswa-siswi yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar langsung diberi hadiah uang tunai. Tak ketinggalan, mereka yang fasih melafalkan surah-surah pendek dari Al-Qur’an juga mendapatkan hadiah serupa.
Tapi yang paling menyentuh, adalah perhatian khusus yang diberikan Bupati kepada siswa-siswi yatim. Seperti biasa, ia menyantuni anak-anak tersebut, bahkan menyebut mereka sebagai “anak-anaknya sendiri.”
“Saya selalu mendorong pemerintah desa, kelurahan, dan camat agar mendata anak-anak yatim, terutama yang sudah tidak memiliki orang tua dan hidup dalam keterbatasan. Mereka harus masuk ke dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), agar tidak putus sekolah,” ujar Bupati, penuh empati.
Dalam kunjungan itu, ada satu momen personal yang juga menyentuh: salah satu anak dari Andi Asman Sulaiman, pejabat di lingkungan Pemkab Bone, saat ini sedang menempuh pendidikan di SDN 13 Biru. Ketika Bupati memasuki kelas tersebut, antusiasme siswa semakin menjadi. Beberapa dari mereka bahkan berebut mendekat, meminta tanda tangan di buku catatan dan kertas kosong, layaknya seorang idola yang mereka lihat di televisi.
Bupati tak menolak. Ia dengan sabar melayani satu per satu permintaan itu, dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, bahkan hal itu berlangsung hingga ke mobilnya.
“Saya ingin anak-anak di Bone merasa dekat dengan pemimpinnya. Kalau mereka senang, semangat belajar mereka juga akan bertambah,” katanya.
Kepala Sekolah SDN 13 Biru, Nur Hadi, S.Pd., tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Kehadiran Bupati ini benar-benar jadi penyemangat. Bukan hanya bagi siswa, tapi juga bagi kami para guru. Apalagi saat ini SDN 13 Biru ditunjuk mewakili Kecamatan Tanete Riattang dalam Lomba Kebersihan Sekolah dan Lomba Pelaksana Upacara Bendera,” ujarnya.
Kunjungan yang tampak sederhana itu ternyata menyimpan makna besar. Ini bukan sekadar inspeksi mendadak, tapi bentuk nyata dari kepemimpinan yang dekat, peduli, dan penuh kasih. Bahwa pembangunan bukan hanya soal fisik dan angka-angka, tapi tentang hadirnya pemimpin yang menyentuh hati rakyatnya, termasuk mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar. (*)
