BONE–Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Bone melaksanakan penyerahan Piagam Penghargaan dan SK Pensiun kepada 170 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa purna bakti. Kegiatan ini berlangsung di Gedung PKK Bone, dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone sekaligus Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM.
Acara ini menjadi bukti nyata Apresiasi Pemerintah Kabupaten Bone terhadap dedikasi dan Pengabdian ASN sebagai pelayan masyarakat.
Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Bone, Andi Tenriawaru, SPt, MSi, menjelaskan bahwa penyerahan piagam penghargaan ini tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan wujud nyata penghormatan atas loyalitas dan kerja keras ASN selama bertugas. “Kami ingin para purna bakti merasa dihargai dan mendapat kemudahan dalam memperoleh hak-haknya, seperti tunjangan pensiun dan fasilitas lainnya,” ujarnya.
Tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, acara ini juga menjadi inspirasi bagi PNS yang masih aktif. “Loyalitas dan pengabdian mereka menjadi teladan yang patut ditiru oleh generasi ASN selanjutnya,” tambah Andi Tenriawaru.
Acara ini juga menjadi bagian dari agenda rutin Korpri yang sebelumnya sempat terhenti karena pergantian antar waktu kepengurusan. Dalam waktu dekat, tepatnya pada Februari 2025, sebanyak 180 ASN yang memasuki masa purna bakti akan kembali diundang untuk menerima penghargaan serupa.
Penyerahan Piagam Penghargaan dan SK Pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa purna bakti. Acara ini menjadi simbol penghormatan terhadap pengabdian panjang para abdi negara yang telah mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk melayani masyarakat.
Drs. A. Fajaruddin, MM, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone sekaligus Ketua Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Bone, mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih atas jasa besar para purna bakti yang telah memberikan kontribusi terbaiknya.
Meski kegiatan ini dikemas sederhana, acara ini dimaknai sebagai penghargaan besar bagi para ASN yang telah menempuh perjalanan panjang dalam pengabdian. “Suka tidak suka, mau tidak mau, kita akan menghadapi masa purna bakti. Saya sendiri, delapan bulan ke depan, juga akan memasuki masa itu. Inilah perjalanan takdir kita sebagai ASN,” ujarnya dengan nada penuh refleksi.
Fajaruddin menekankan bahwa masa purna bakti bukanlah akhir dari segalanya. “Ini bukan akhir dari aktivitas dan kreativitas kita. Pengabdian dan optimisme harus terus dijaga. Justru kontribusi nyata sering kali terlihat ketika kita benar-benar terjun dalam kehidupan bermasyarakat,” pesannya.
Hari itu, puluhan ASN yang telah mengabdikan diri selama puluhan tahun ada yang 30 tahun, bahkan 40 tahun menerima penghargaan atas dedikasi mereka. “Kami ucapkan terima kasih atas waktu dan tenaga yang telah dicurahkan. Bone akan selalu mengenang jasa pengabdian Bapak dan Ibu. Penghargaan ini adalah pengingat bahwa sejarah akan terus mencatat kontribusi yang telah diberikan,” ucap Fajaruddin.
Senyum dan gelak tawa mewarnai ruangan ketika Fajaruddin melontarkan pesan ringan namun bermakna, “Jaga kesehatan, dan ini masanya membina keluarga, bukan menambah keluarga.” Pernyataan ini disambut dengan kelakar dan tawa dari para ASN yang hadir, menandakan suasana akrab yang menyelimuti acara tersebut.
Fajaruddin juga mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi, meski tidak lagi berada dalam struktur pemerintahan. “Jangan biarkan silaturahmi terputus hanya karena ruang dan waktu. Purna bakti bukan berarti akhir. Kami di pemerintah tetap terbuka menerima saran dan kritik dari Bapak Ibu sekalian untuk perbaikan di masa depan,” ungkapnya.
Acara sederhana ini menjadi pengingat bahwa pengabdian tidak pernah berakhir, hanya berganti bentuk. Masa purna bakti adalah awal baru untuk terus berkontribusi di tengah masyarakat, membangun kebersamaan yang lebih luas. Para purna bakti kini memiliki peran yang tak kalah penting, menjadi inspirasi dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat. (*)