
Sepandai pandainya bangau terbang tinggi suatu waktu pasti kembali ke kubangan. Sejauh jauhnya merantau, jika rindu menderu kalbu suatu waktu akan kembali pulang.
Adigium ini, cocok untuk melukiskan perjalanan karir politik Andi Yuslim Patawari atau yang akrab disapa AYP. Sembilan tahun silam, mantan Ketua DPP KNPI Pusat ini menorehkan namanya dalam percaturan politik di kampung halamannya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dari enam pasangan calon bupati dan wakil bupati di daerah anging mammiri itu, AYP dan pasangannya Andi Irsan Galigo keluar sebagai runer up. Publik dibuat heboh. Dua anak muda yang maju melalui jalur independen dan tidak diperhitungkan sebelumnya mampu mencapai garis finis sebagai pemenang kedua.
Kemenangan itu menjadi bekal kuat dan berharga. Waktu yang terus berputar mengikuti porosnya, ikut mematangkan langkah AYP.
Suatu senja, di musim hujan, awal Januari 2021, beredar foto AYP di kalangan internal wartawan. Foto close up itu dibubuhi tulisan : I’ll back Bone lebih baik. Meski tidak menjelaskan maksud caption tersebut, namun kebanyakan orang termasuk insan pers menerjemahkannya sebagai pesan politik. “AYP bakal pulang manggung lagi dalam blantika dunia politik praktis.
Hujan emas memang di negeri orang. Hujan batu di megeri sendiri.
Kapal telah berlayar. Angin menyapu manja. Cakrawala melempar senyum. Di antara hempasan gelombang samudera, tak menggoyahkan tekad mantan Ketua DPP AMPI ini. Sebagai orang Bugis Bone, ia memegang teguh prinsip dan falsafah :
“Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Terus mendayung dalam biduk nan maha luas tak bertepi.