Bupati TTU Gandeng Investor Iran  Mendorong Ekonomi Lokal Lewat Model Peternakan Terpadu

Bupati Ttu Gandeng Investor Iran  Mendorong Ekonomi Lokal Lewat Model Peternakan Terpadu

KEFAMENANU,- Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo, menerima paparan detil dari Mr. Yoseph, investor asal Iran, terkait rencana membangun industri Peternakan Terpadu di TTU.

Rencana ini melibatkan peternakan sapi perah dan potong, domba, serta fasilitas pendukung seperti Rumah Potong Hewan (RPH) dan pabrik pengolahan susu, bahkan hingga ekspor produk olahan seperti keju.

Survey awal difokuskan pada lahan seluas 3.000 hektare, mencakup Kecamatan Insana dan Bikomi Selatan untuk peternakan, serta lahan pakan di Kontuef dan Suspini.

Model investasi berbasis kolaborasi tiga pihak, investor, pemerintah, dan peternak lokal menjadi poin utama strategi. Investor berkomitmen menyediakan bibit unggul yang selanjutnya disalurkan ke peternak lokal, lalu hasil ternak mereka akan dibeli kembali oleh industri untuk diolah dan dipasarkan. Dengan demikian, peternak bukan semata pekerja, melainkan pelaku ekonomi yang sejajar dalam rantai nilai.

Baca Juga :  Konser "Harmony & Colour Night" Merangkai Persaudaraan dan Kreativitas di Pesta Emas Paroki Tunbaba

Nilai awal proyek mencapai US $45 juta, dengan kemungkinan ekspansi jika iklim investasi terbukti kondusif. Langkah ini tak hanya menyasar penguatan peternakan lokal, tetapi juga pengembangan RPH dan fasilitas pengolahan untuk mendukung ekspor, sebuah strategi jangka panjang untuk menjadikan TTU sebagai pusat peternakan unggulan di NTT.

Bupati Falentus menekankan, proyek ini tak sekadar soal modal besar, melainkan transformasi ekonomi desa.

“Bibit diberikan ke peternak, hasil mereka dibeli. Ini memastikan masyarakat ikut menuai nilai tambah, bukan hanya jadi buruh,” jelasnya.

Dengan dukungan pemerintah, fasilitas pendukung yang akan dibangun (RPH, pabrik pengolahan, infrastruktur ekspor), dan komitmen Investor Iran, TTU berpotensi menjadi pusat peternakan dan agroindustri modern. Bila berhasil, bukan hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga mengangkat masyarakat desa menjadi bagian dari rantai ekonomi regional, bahkan global.

Baca Juga :  Pemimpin Baru TTU Siap Jalani Serangkaian Agenda Strategis

Proyek ini menunjukkan bahwa strategi investasi yang berpihak pada peternak lokal, dikombinasikan dengan fasilitas industri dan strategi ekspor, dapat membuka peluang besar. TTU kini berpeluang mencetak transformasi ekonomi berbasis integrasi nilai, di mana masyarakat desa tidak hanya menjadi pelaku pasif, tetapi pemegang saham dalam pembangunan daerah.

Tetap Terhubung
Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.

Related posts