Hidupkan Filosofi Kawali, Film Animasi Panre Ambo dan Kawali Segera Tayang

Hidupkan Filosofi Kawali, Film Animasi Panre Ambo Dan Kawali Segera Tayang
DPRD BONE
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

BONE–Sebuah gebrakan dalam pelestarian budaya lokal akan segera terwujud. Film animasi 3D berbahasa Bugis pertama, berjudul “Panre Ambo dan Kawali“, dijadwalkan rilis pada 14 Desember 2024 di Planet Cinema Bone. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara PKBM Sipakatau dan Sumange’ Animation Studio, didukung penuh oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta LPDP melalui program Dana Indonesiana.

Mengangkat Filosofi Pandai Besi Bugis

Film ini mengisahkan perjalanan Panre Ambo Upe, seorang pandai besi legendaris dari Desa Paccing, Kecamatan Awampone, yang dikenal sebagai pembuat Kawali, senjata tradisional Bugis. Lebih dari sekadar cerita, film ini mengupas proses pembuatan Kawali secara detail, menyisipkan elemen fiksi yang memperkaya narasi tanpa mengurangi nilai filosofi budaya yang terkandung di dalamnya.

Ichsan Hatib, produser sekaligus sutradara film ini, menyampaikan harapan besarnya melalui karya ini. “Kami ingin menghidupkan kembali semangat untuk meneruskan tradisi pembuatan Kawali yang kini lebih banyak digeluti oleh kalangan orang tua. Lewat media animasi 3D, kami berharap pesan budaya ini dapat tersampaikan kepada seluruh generasi tanpa batas usia,” ujarnya, Senin (9/12/2024).

Baca Juga :  Tim Hukum Paslon Salaf Bakal Laporkan Pengerusakan APK

Edukasi dan Inovasi dalam Pelestarian Budaya

Sebagai lulusan S3 Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Ichsan Hatib menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan karya ini. Dukungan berbagai pihak seperti Sumange Ruang Kreasi, Unilampaq Music, FBI BM Music Studio, Rumah Kreasi Budaya Bangsa Saoraja Bone, Ana’ Dara Kallolona Bone, Gerakan Pemuda Sadar Pendidikan, dan Duta Pelajar Kabupaten Bone, menjadi kunci sukses film ini.

Melalui pendekatan edukasi budaya, Panre Ambo dan Kawali bertujuan menginspirasi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan pengetahuan lokal. “Melalui animasi, kami ingin menghidupkan kembali pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal yang merupakan harta kekayaan tak ternilai kita,” tambah Ichsan.

PKBM Sipakatau: Inovasi Pendidikan dan Budaya

PKBM Sipakatau, yang dikenal sebagai komunitas belajar bagi anak putus sekolah, telah aktif mendidik dan membina generasi muda Kabupaten Bone selama lebih dari lima tahun. Film ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mengintegrasikan pelestarian budaya dengan pendidikan kreatif.

Baca Juga :  Kadis Asman Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketakwaan dan Bentuk TK TPA di Peringatan Maulid

Ichsan yang juga pembina PKBM Sipakatau menegaskan, “Tujuan film ini bukan hanya untuk mengedukasi masyarakat tentang proses pembuatan Kawali, tetapi juga untuk menginspirasi generasi muda agar melestarikan tradisi lokal. Kami ingin film ini menjadi media inovatif yang menyampaikan kekayaan budaya Bugis ke khalayak luas.”

Rilis Panre Ambo dan Kawali bukan sekadar peluncuran film, tetapi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya lokal. Melalui teknologi animasi modern, tradisi yang hampir terlupakan ini akan kembali hidup, tidak hanya di tengah masyarakat Bugis, tetapi juga di mata dunia.

Dengan dukungan kuat dari berbagai pihak, karya ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menciptakan inovasi lain dalam pelestarian budaya Indonesia. Film ini adalah bukti nyata bahwa warisan leluhur dapat terus hidup dan berkembang dalam bentuk yang relevan dengan zaman. (*)

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News
Dprd Bone

Related posts