KEFAMENANU,- Kapolres Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, AKBP Mohammad Mukhson, S.H.,S.I.K.,M.H meninjau beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Kefamenanu, Selasa (4/6/2024).
Peninjauan tersebut dalam rangka mengantisipasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Ia menghimbauan kepada masyarakat agar selalu tertib dan menjaga keamanan selama Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) berlangsung.
Ia mengatakan, kelangkaan BBM ini terjadi lantaran kebijakan tentang pembatasan stok BBM Rayon II Depot Atapupu yang meliputi wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Kabupaten TTU oleh pihak Pertamina.
Setiap SPBU yang setiap harinya menerima jatah BBM Pertalite dan Pertamax berkisar 15 ton sampai 20 ton, saat ini hanya menerima jatah sebanyak 10 ton saja baik BBM Pertalite maupun Pertamax.
“Hal inilah yang menyebabkan adanya defisit BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Sementara stok BBM jenis Solar aman dan terkendali,” kata Mukhson.
Ia mengaku menemukan sejumlah masyarakat yang sengaja tidak memasang Plat Nomor Polisi pada sepeda motor saat antrian pengisian BBM, sehingga ia mengimbau kepada masyarakat agar memasang Plat Nomor Polisi demi menjaga stabilitas Kamtibmas di Kabupaten Timor Tengah Utara.
“Masyarakat diimbau tolong untuk tertib dalam mengantri sambil menunggu sambil menantikan kebijakan baru dari Pertamina,”tegasnya.
Ia memastikan akan rutin melakukan monitoring aktivitas pengisian BBM di setiap SPBU juga akan menempatkan anggota di setiap SPBU di Kota Kefamenanu setiap hari demi menjaga stabilitas Kamtibmas.