Kesuksesan Andi Nizar Alfaidzin Abbas, SH, sebagai calon jaksa di Kejaksaan Agung RI, telah mencuri perhatian dan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Berita tentang kelulusannya menyebar dengan cepat, seperti virus yang tak terbendung. Banyak orang merasa kagum dan mengapresiasi prestasinya. Putra tunggal dari empat bersaudara ini berhasil menempati urutan kedua nasional dari 1.773 calon jaksa yang diterima di institusi Adhyaksa pada tahun anggaran 2024.
Prestasi Andi Nizar Alfaidzin Abbas, SH, tidak terlepas dari garis keturunan doa yang kuat dari Ayahnya, Dr. Andi Abbas, SH, MH, M. Si, dan ibunya, Hj. Nuraliah Ramly, S.Pd., MM, yang selalu menjadi pendukung utama dalam perjalanan hidup anak-anaknya.
Kakak sulungnya, dr. Andi Nurul Azizah Abbas, meraih ranking pertama dalam tes seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Sementara itu, adiknya, Andi Nurul Fadillah Abbas, yang akrab dipanggil Andi Lala, juga memiliki prestasi yang gemilang. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan SMA di Yogyakarta hanya dalam waktu dua tahun dan meraih juara satu.
Prestasi Andi Lala tidak berhenti di situ. Ia sementara menyelesaikan studi sarjana kedokteran dalam waktu hanya 3,5 tahun, lebih cepat dari biasanya.
Bungsu yang tak mau kalah
Andi Reskiah Nur Hidayah Abbas, (bungsu), juga menampilkan prestasi yang luar biasa. Ia seakan tak mau kalah dalam hal prestasi. Mahasiswi tingkat dua ini berhasil menjadi Praja termuda di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXXIV pada tahun 2023, pada usia yang sangat muda, yaitu 16 tahun.
Prestasi ini tidak terlepas dari jejak langkah kakak-kakaknya yang juga memiliki prestasi akademis yang membanggakan. Seperti Andi Lala, yang hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan studi SMA. Prestasi ini disamakan Andi Yaya. Ia cukup dua tahun untuk menyelesaikan pendidikan di bangku SMA.
Mematahkan mitos orang dalam

Empat bersaudara ini memiliki tingkat intelegensia di atas rata-rata. Kecerdasan ini sekaligus mematahkan stigmatisasi dan mitos bahwa untuk berprestasi apalagi lolos seleksi pada instansi-instansi pemerintah, tidak perlu orang dalam atau koneksitas yang kuat.
Kisah empat bersaudara ini tidak hanya membanggakan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kecerdasan dan kesuksesan yang dimiliki merupakan buah manis dari usaha dan doa yang maksimal dari kedua orang tua mereka, Dr. Andi Abbas dan Hj. Nuraliah Ramly.
Tersirat makna bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada faktor-faktor luar, tetapi juga pada usaha dan kemampuan diri sendiri. Dr. Andi Abas, berharap prestasi yang diraih oleh putra-putrinya dapat memotivasi orang lain untuk selalu melakukan yang terbaik tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain selain pada sang pemilik semesta.
Keempat bersaudara ini telah menambah daftar perbendaharaan orang-orang sukses dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan suku Bugisnya memiliki etos kerja yang tinggi dengan prinsip siri na pacce yang tertuang dalam karya sastra terpanjang di dunia yakni I lagaligo. Beberapa tokoh terkenal lainnya dari daerah ini antara lain Jend. TNI (Pur) M. Yusuf, BJ Habibie, Jusuf Kalla, Prof. Nasaruddin umar, Andi Amran Sulaiman, Jend TNI (Pur) H. Andi M Ghalib, Andi Mattalatta dan Letjen TNI (Pur) Syafri Syamsuddin. Kota Anging Mamiri, dikenal sebagai “ayam jantan dari timur”, telah melahirkan banyak talenta unggul yang berkontribusi pada kemajuan bangsa.