BONE–Sebuah kabupaten yang kaya akan keragaman budaya dan agama, kembali menunjukkan komitmennya dalam mempererat kerukunan umat beragama. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bone mengadakan Study Kunjung dan Holiday Kebangsaan bertajuk “Pole Bone Lo Ma’i untuk Peradaban Bangsa dan Kerukunan Nusantara Baru, Indonesia Maju, Indonesia Emas Nasaba Mattupu Ri Ade’e Mappasanre Ri Sara’e” pada 3-8 Desember 2024 di Malaysia dan Singapura.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus FKUB Bone, termasuk Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Bone, Hakim Lewa, beserta sejumlah tokoh lainnya seperti Alamsyah, H. Bahtiar, SE, Dr. Andi Sugirman, MH, Drs. Muh. Tahir Arfah, Muh. Rafi As’ad dari Kementerian Agama Kabupaten Bone, serta perwakilan Kesbangpol Bone.
Hari-Hari Bermakna: Dari Silaturahmi hingga Study Kerukunan
Pada Kamis, 5 Desember 2024, rombongan memulai kegiatan dengan kunjungan ke Universitas Sains Islam Malaysia untuk berdiskusi tentang kebangsaan dan kerukunan. Diskusi ini menjadi ruang untuk berbagi pandangan terkait harmoni keberagaman di tingkat global. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Batu Caves, tempat ibadah umat Hindu yang menjadi simbol kerukunan dalam keberagaman di Malaysia. Hari itu ditutup dengan perjalanan Awan Sky Way Gondola di Genting Highlands yang memberikan pengalaman keindahan alam sambil merayakan semangat kebersamaan.
Pada Jumat, 6 Desember 2024, agenda utama berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Di sana, FKUB Bone disambut dengan hangat dalam acara Silaturahmi Kebangsaan dan Kerukunan. Agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke Gereja St. Mary’s Cathedral, yang menunjukkan simbol toleransi antarumat beragama. Hari itu ditutup dengan kunjungan ke ikon Malaysia, Menara Kembar Petronas, yang menjadi latar meriah untuk mempererat hubungan antaranggota rombongan.
Sabtu, 7 Desember 2024, menjadi momen santai tetapi tetap bermakna dengan agenda touring menggunakan kereta di Selangor, menutup perjalanan dengan pengalaman kebersamaan yang akrab.
Momen yang paling membanggakan dalam rangkaian kegiatan ini adalah ketika Ketua PSMTI Bone, Hakim Lewa, mendapat kehormatan untuk membacakan Ikrar Bone Rukun di hadapan rombongan. Ikrar ini menggambarkan semangat masyarakat Bone untuk selalu menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman, sebagaimana termaktub dalam kalimat:
“Ininnawa Mitu Denre Sisappa, Sipudoko, Sirampe Teppaja demi persatuan Indonesia Bone Beradat, Umat Beragama, Rukun Jadi Sumange Tea Lara, Damai Dalam Perbedaan Sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.”
Tema kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga realisasi nyata dalam mempererat hubungan lintas agama dan budaya. FKUB Bone telah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang dapat dijadikan landasan untuk membangun peradaban bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan rangkaian kegiatan yang penuh makna ini, FKUB Bone terus memancarkan semangat toleransi, membuktikan bahwa kerukunan adalah pilar utama kemajuan bangsa. Salam kerukunan dari Bone untuk Indonesia! (*)