KEFAMENANU,- Panitia Masjid Al-Muhajirin Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur menerima 23 ekor sapi dan 71 ekor sapi untuk disembelih pada hari raya Idul Adha 1445 H, Senin (17/6).
“Terdata ada sapi 23 ekor, kambing 71 ekor yang kita terima,” kata Imam Masjid Jami Al-Muhajirin, Kiai Haji Muhammad Ismail Jazuli.
Dikatakan, proses penyembelihan dilakukan setelah shalat ied selesai dilaksanakan. Daging kurban akan dibagikan ke umat non muslim di sekitaran Masjid Jami Al Muhajirin, prioritas kepada fakir miskin dan kaum duafa yang sangat membutuhkan. Setelah itu akan dibagikan ke umat Muslim yang diperkirakan mencapai 2000 kantong.
Ia menyebut, jumlah hewan kurban tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mana daging kurban mencapai hingga 3000-an kantong dibanding tahun sekarang.
” Ada penurunan karena ada bantuan dari Pemerintah dan Kepolisian dan dari daerah lain. Kalau untuk masyarakat Muslim asli TTU mengalami penurunan,”ungkapnya.
Penurunan ini, demikian Haji Muhammad Ismail Jazuli yang biasa disapa Haji Ismail, disebabkan oleh dua faktor.
“Pertama faktor ekonomi. Kalau ekonominya kuat, saya yakin semua menginginkan untuk menyumbangkan kurban karena ini perintah agama. Yang kedua, faktor keimanan,” terangnya.
Ia menyampaikan, iman dan ekonomi keduanya harus saling menunjang. Kalau imannya kuat tapi ekonominya ngga ada, yang mau dikurbankan ya ngga ada . Sementara uangnya banyak tapi kalau imannya untuk berkurban ngga mampu ya ngga bisa juga.
Ia berharap agar pemerintah, masyarakat, dan semua pihak agar bekerjasama menyukseskan kegiatan-kegiatan Idul Adha seperti ini.
Hal ini jelas dia, dengan beternak, baik sapi maupun kambing karena akan diperlukan setiap tahun pada acara pemotongan hewan kurban.
“Untuk kambing mengalami banyak penurunan setiap tahun karena susah dicari. Ini peluang yang harus masyarakat manfaatkan dengan beternak sapi maupun kambing karena, pasti dicari dan dibeli untuk perayaan hari raya kurban,”ujarnya.
Ia juga berharap, khusus umat Muslim saling menguatkan untuk kegiatan-kegiatan yang diperintahkan agama dengan menyumbangkan hewan kurban membantu masyarakat yang kurang mampu dan sangat membutuhkan.
“Ada nilai sosialnya yang tentunya harus dimanfaatkan umat Muslim yang mampu untuk bisa berbagi dengan umat yang tidak mampu,” pungkasnya.