
ENREKANG- Pembangunan gedung gabung dinas (gadis) II di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sudah berjalan selama tiga tahun silam namun hingga kini belum tuntas.
Bupati Enrekang, Muslimin Bando kendala yang dihadapi adalah adanya recofusing akibat Covid-19. Untuk menuntaskannya, lanjut Muslim Bando butuh tambahan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
Selain itu kata Muslim, untuk melanjutkan pembangunan
infra struktur jalan perkotaan butuh anggaran sekitar Rp 20 milyar.
“Di sini pak Gubernur habis mi uangnya Enrekang, karena disedot untuk anggaran Covid,” kata Muslimin Bando, Sabtu (19/02).
Bertepatan dengan HUT Kabupaten Enrekang, yang ke 62, yang dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan dan pejabat di wilayah itu, bupati Muslimin memaparkan sejumlah pencapaian pembangunan di daerah itu. Ia menyebut, IPM (Indek pembangunan manusia) sebesar persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi yang ditopang hasil pertanian sebesar 1, 25 persen. Jika dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Selatan yang pertumbuhan ekonomi rata-rata satu persen.
“pertumbuhan ekonomi ditopang hasil pertanian justru tetap tumbuh 1,25 persen,”beber Muslimin.
Hal lain, geografis Enrekang Agro politan didukung 48 persen sektor pertanian, 13 persen dari hasil pengolahan dan 12 persen dari jasa.
“Untuk pengangguran hanya 2,34 persen dan tingkat kemiskinan 12 persen,” kata dia.