Pemuka Agama Diminta Berperan Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Patuhi PPKM Darurat

IMG 20210704 WA0014 - Zonanusantara.com
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (ist)
IMG 20210704 WA0014 - Zonanusantara.com
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (ist)

JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta para pemuka agama turut berperan untuk mengajak jamaah dan masyarakat mematuhi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diberlakukan sejak tanggal 3 hingga 20 Juli 2021.

Salah satu poin dalam PPKM Darurat adalah penutupan sementara tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, dan rumah ibadah lainnya.

Read More

“Kita berharap para pemuka agama untuk mengajak jamaah atau umatnya agar mematuhi kebijakan pemerintah tersebut. Keputusan ini merupakan wujud kepedulian agama dalam peranannya turut memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang semakin tidak terkendali,” ujar LaNyalla, Minggu (4/7/2021).

Data yang diperoleh, hingga Sabtu kemarin kasus harian Covid-19  bertambah 27.913. Secara keseluruhan, kasus Covid-19, Indonesia sudah mencapai 2.256.851.

Dalam situasi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam taushiyah MUI Nomor: Kep -1368/DP-MUI/VI/2021,meminta aktivitas massal peribadatan di masjid dihentikan sementara sampai situasi dan kondisi betul-betul terkendali. Taushiyah MUI yang beredar Jumat (2/7) tersebut
ditandatangani Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dan Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan.

Baca Juga :  Siswa Berharap SPI Tidak Ditutup

“Dalam situasi apapun, agama pasti hadir untuk mewujudkan rasa aman dan ketenteraman bagi umat manusia. Apalagi di tengah situasi Covid-19 yang meninggi seperti sekarang ini,” tutur LaNyalla.

Penutupan sementara rumah ibadah itu, lanjut mantan Ketum PSSI ini, menunjukkan bahwa agama berperan untuk menyelamatkan umat manusia. Sebab penutupan bertujuan menghindarkan masyarakat dari wabah.

“Saya meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kebijakan ini. Karena bukan hanya tempat ibadah yang ditutup tetapi juga pusat-pusat perbelanjaan seperti mal dan restoran, serta tempat wisata,” ujarnya.

LaNyalla mengajak masyarakat untuk berpikir menjauhi mudharat dan lebih mengedepankan azas manfaat.

“Misalnya jika memicu kerumunan dan sulit untuk menerapkan jaga jarak di
dalam mushola atau masjid-masjid kecil, tentunya untuk menghindari kemudharatan lebih baik  ditutup sementara. Kecuali masjid besar dan luas yang bisa mengatur jaga jarak dan kapasitas jamaah,” tegasnya.

LaNyalla mengimbau dan mengajak kepada para pemuka agama untuk saling mendukung dan mengingatkan bahaya Covid-19 yang nyata. Semua pihak agar tidak menutup mata dengan korban yang terus berjatuhan.

Menurut alumnus Universitas Brawijaya Malang ini, agama harus menjadi sentral cara berfikir yang logis melalui ikhtiar yang maksimal di samping berdoa. Tokoh serta pemuka agama memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran warga untuk mematuhi kebijakan PPKM demi secepatnya menurunkan penyebaran virus.

Baca Juga :  Serahkan Hewan Kurban Bupati TTU Berharap Umat Islam di Perbatasan Sholat Ied di Rumah

Ditambahkan Ibadah di masa pandemi,  masih bisa dijalankan di rumah bersama keluarga. Hal itu sekaligus sebagai momentum dalam menjadikan keluarga sebagai basis pembentukan cara berpikir keagamaan yang menjunjung kemaslahatan.

“Situasi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengajak keluarga berpikir bahwa agama mampu membawa kemaslahatan. Baik kemaslahatan individu, keluarga, masyarakat, hingga kemaslahatan nasional,” ujarnya.

Para pemuka agama, kata LaNyalla, bisa menjadikan tempat ibadah sebagai lokomotif penyadaran masyarakat tentang pentingnya gerakan bersama melawan Covid-19, dengan penerapan disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak antar jamaah, membawa alat ibadah sendiri, tes suhu dan lain-lain.

LaNyalla juga ingin tempat ibadah menjadi pelopor lahirnya solidaritas umat untuk saling menjaga dan membantu. Misalnya, digunakan untuk mengkoordinasikan donasi ke lingkungan sekitar yang terdampak Covid-19.

“Ya melalui masjid, gereja dan tempat ibadah lain kita gerakkan semangat saling bantu memenuhi kebutuhan pokok untuk yang kurang mampu. Terutama untuk keluarga atau individu-individu yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” katanya.

LaNyalla tak lupa mengajak masyarakat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Maha Pencipta. Terus meningkatkan keimanan, ketaqwaan, keikhlasan serta bermunajat agar pandemi Covid-19 segera diangkat dari muka bumi ini.(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *