LaNyalla : Pemberian Plasma Darah Penyintas Bisa Membantu Penyembuhan Pasien Covid-19, yang Kondisinya Kritis

IMG 20210704 WA0011 - Zonanusantara.com
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (ist)
IMG 20210704 WA0011 - Zonanusantara.com
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (ist)

JAKARTA –  Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengimbau masyarakat yang telah sembuh dari Covid-19 untuk berdonor plasma darah konvalesen. Menurutnya, penanganan kasus positif Covid-19 memerlukan terapi tambahan.

Metode yang dimaksud mantan pengurus KADIN Jawa Timur ini adalah imunisasi pasif menggunakan plasma darah konvalesen penyintas yang diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

Read More

LaNyalla yakin pemberian plasma darah penyintas bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19, terutama mereka yang kondisinya kritis.

“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang telah dinyatakan sembuh agar mendonorkan plasma darahnya untuk membantu saudara-saudara kita yang saat ini sedang berjuang melawan virus Corona,” tutur LaNyalla, Minggu (4/7/2021).

LaNyalla menambahkan, penyintas yang bisa mendonorkan plasma konvalesen merupakan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 minimal 14 hari dan berusia usia 18-60 tahun, berat badan minimal 55 kilogram, kemudian diutamakan pria.

“Kalaupun wanita, syaratnya belum pernah hamil,”ujarnya.

Syarat lainnya, sambung LaNyalla, pendonor harus bebas keluhan medis paling sedikit dalam jangka waktu 14 hari, dan tidak pernah menerima transfusi darah selama enam bulan. Syarat lain yang harus diperhatikan, pendonor harus melakukan skrining seperti skrining antibodi dan infeksi menular lewat transfusi darah sebelum memberikan plasma konvalesen.

“Petugas pengambil donor plasma darah penyintas harus tetap memperhatikan kualitas dan keamanan yang bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Baca Juga :  Turun ke Level 2 Dinkes Minta Warga Tetap Jalankan Protkes

Informasi mengenai donor konvalesen bisa dilihat dalam portal www.plasmakonvalesen.covid19.go.id. Calon pendonor juga bisa mencari informasi melalui Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) atau cabang PMI terdekat. Informasi juga bisa didapat dari layanan call center 117 ext 5 yang bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan PMI.

Senator asal Jawa Timur ini mengaku mendapat informasi mengenai keluarga pasien yang meminta bantuan donor plasma konvalesen karena stok kosong di PMI. Keadaan ini seharusnya mengunggah rasa empati teman-teman penyintas untuk membantu sesamanya.

Ditambahkan, gerakan donor plasma konvalesen merupakan salah satu bentuk perlawanan terhadap pandemi Covid. Karena itu ia minta kepada pihak yang telah mendonorkan plasma darahnya mengajak penyintas Covid lainnya untuk bersedia membantu.

“Kita harus bahu membahu untuk melawan virus ini. Berbagai cara harus kita lakukan termasuk terapi plasma darah konvalesen. Jadi para penyintas Covid-19 jangan takut untuk menjadi pendonor karena semakin banyak pendonor maka semakin banyak pasien kritis yang terselamatkan,” imbaunya.

LaNyalla juga meminta masyarakat  membantu pemerintah dengan mematuhi aturan PPKM Darurat. Lonjakan kasus Covid yang drastis menyebabkan rumah sakit dan tempat karantina penuh, sampai membuat tenaga kesehatan kewalahan hingga tak sedikit yang bertumbangan.

“Saya meminta dengan sangat, jangan ada yang menimbun obat atau pasokan oksigen demi mencari keuntungan. Kita semua sedang berjuang, jangan mempersulit keadaan yang sedang sulit,” pinta LaNyalla.

Mantan Ketua Umum PSSI ini merasa prihatin karena rumah sakit penuh, banyak pasien dengan kondisi parah hanya bisa isolasi mandiri di rumah, dan tercatat sebanyak 265 orang di antaranya meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan memadai. “Kenyataan ini sangat memprihatinkan,” papar LaNyalla.

Baca Juga :  Pejabat Penderita Covid-19 di Malang Dinyatakan Sembuh

LaNyalla berpesan supaya masyarakat menunda kegiatan yang tidak terlalu penting dan tetap berada di rumah kecuali memang ada sesuatu hal yang sangat genting.

“Setiap hari kita mendengar kabar kematian akibat Covid, yang semakin lama semakin dekat dengan circle kita. Ayo jaga diri dan jaga keluarga serta orang-orang terdekat dengan mematuhi PPKM Darurat dan stay at home,” tegasnya.

Seperti diketahui Kasus Corona di Indonesia kian hari penambahannya semakin tinggi. Dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus Covid mencatatkan tambahan tertinggi selama masa pandemi. Tambahan kasus Corona tertinggi awalnya terjadi pada Kamis (1/7/2021) dengan jumlah 24.836 kasus baru Corona dalam 1 hari.

Rekor kasus tertinggi kemudian berubah sehari kemudian karena pada Jumat (2/7/2021), pemerintah melaporkan ada 25.830 kasus positif Covid baru. Kasus positif Corona harian kembali memecahkan rekor pada Sabtu (3/7/2021) dengan jumlah 27.913 kasus Corona baru.

Hingga 3 Juli lalu, total kasus Corona yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 berjumlah 2.256.851 kasus. Jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 60.493 orang.

“Kasus kematian akibat Corona sudah menyentuh di kisaran 500 orang per harinya dalam beberapa hari terakhir. Pada 2 Juli lalu merupakan rekor kasus kematian harian tertinggi, dengan jumlah 539 pasien meninggal dunia. Jangan jadikan ini hanya sekedar angka, tapi resapi dalam hati bahwa saat ini kondisi Covid di Indonesia sedang sangat gawat,” tutup LaNyalla.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *