Pengerjaan Proyek Bozem Senilai Rp 5 Miliar, Dinilai Lambat

Pengerjaan Proyek Bozem Senilai Rp 5 Miliar, Dinilai Lambat
Ist
DPRD BONE
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

MALANG – Proyek pengerjaan pembangunan bozem atau tempat penampungan air saat hujan di kawasan Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, menjadi sorotan berbagai kalangan.

Pasalnya, pengerjaan yang memakan anggaran sebesar Rp 5 miliar dengan pemenang tender CV Bumi Putra Perkasa, beralamatkan di Jalan Raya Candi V/187, RT.004, RW.005, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, hingga saat ini masih dalam tahap pengerukan.

Padahal, berdasarkan surat perintah pengadaan barang dan jasa yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang bernomor: 056/355/BM/35.73.403/2023, yang bersifat segera dan diterbitkan pada 6 Februari 2023, pengerjaan Bozem tersebut memiliki durasi selama 8 bulan.

Akan tetapi, fakta yang terjadi di lapangan, pengerjaan Bozem tersebut dimulai pada pertengahan bulan Juni 2023 lalu, dan saat ini terlihat progres pengerjaannya masih berjalan kurang dari sekitar 5 persen.

Baca Juga :  KPU TTU Tetapkan 30 Anggota DPRD Terpilih Periode 2024-2029

Menanggapi hal tersebut, Analisis Sumber Daya Air Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Yocky Agus Firmanda mengaku bahwa pengerjaan pembangunan bozem tersebut sudah dalam pemantauan agar dilakukan percepatan.

“Kemarin (Selasa 11/7) kontraktor sudah kami panggil, dan kami mengimbau agar segera dilakukan percepatan dalam pekerjaan Bozem itu,” ucap pria yang akrab disapa Yogi, saat dihubungi, Rabu (12/7).

Menurut Yogi, dalam pekerjaan Bozem yang dilakukan oleh CV Bumi Putra Perkasa itu dinilai ada keterlambatan, yang membuat konsultan pelaksana mengeluarkan teguran.

“Konsultan sudah mengeluarkan teguran, bahkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) juga menegur kontraktor itu, karena Deviasi muncul adanya ketidaksesuaian yang dianggap lambat,” jelasnya.

Yogi menjelaskan, dalam pertemuan kemarin, pihak kontraktor mengakui bahwa adanya keterlambatan progres tersebut akibat curah hujan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pemilihan Umum 2024, Bersinergi untuk Wujudkan Demokrasi yang Sehat di Kabupaten Bone

“Kontraktor mengaku jika pekerjaan Bozem itu sempat terhenti akibat hujan selama dua hari lalu, tapi katanya meski berbentuk lumpur tetap diangkut,” tegasnya.

Akan tetapi, lanjut Yogi, pihaknya berharap pekerjaan Bozem tersebut dapat selesai sesuai dengan kontrak yang sudah di tandatangani tersebut.

“Diharapkan pekerjaan Bozem itu sesuai jadwal yang sudah ditetapkan,” harapnya.

Sebagai informasi, proyek pengerjaan pembangunan bozem di kawasan Kelurahan Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, tersebut memiliki besaran anggaran sebesar Rp. 5 miliar, dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 4.272.870.300.00, dan ditawar oleh CV Bumi Putra Perkasa menawar pekerjaan tersebut senilai Rp.3.397.402.007.89.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News
Dprd Bone

Related posts