Yayasan Ibu Anfrida Naob Kampanyekan Hak-Hak Disabilitas Melalui Kegiatan We Ring The Bell

IMG 20240831 WA0018 - Zonanusantara.com
sosmed-whatsapp-green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

KEFAMENANU,- Yayasan Ibu Anfrida Naob, Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mengadakan kampanye We Ring The Bell and Welcome To School di SDLB Benpasi Brayat Pinuji Cabang Timor Tengah Utara, Jumat (30/8/2024).

Kampanye dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU, Perwakilan Dinas Sosial Kabupaten TTU, Kepala Desa Lapeom, Kepala Sekolah SDLB, SMPLB dan SMALB Benpasi.

Peserta kegiatan, semua peserta didik SDLB, SMPLB, SMALB Benpasi, kelompok disabilitas Desa Lapeom, SMP SATAPN Suspini, dan anak disabilitas sampingan Yayasan Ibu Anfrida Naob, para guru pendamping serta staf lapangan dari Yayasan Ibu Anfrida Naob.

Kegiatan dimulai dengan membunyikan bel dan menampilkan berbagai kreativitas dari anak-anak, juga melakukan penandatanganan komitmen di mana bunyinya menyatakan, bahwa semua anak diterima di sekolah baik itu anak dengan disabilitas juga anak dengan kusta.

Baca Juga :  Falen Kebo Menyebut Pembangunan Tempat Ibadah Adalah Wujud Rasa Keterpanggilan

Ketua Yayasan Ibu Anfrida Naob, Suster Maria Marcella PRR mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang layak untuk anak-anak disabilitas.

Menurutnya, setiap anak yang terlahir berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas tanpa terkecuali termasuk anak penyandang disabilitas yang mempunyai keterbatasan fisik, sensorik, mental dan intelektual dalam jangka waktu lama yang mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan berpartisipasi di tengah masyarakat.

“We Ring The Bell and Welcome To School adalah kegiatan dengan tujuan menyuarakan, menyampaikan bahwa semua anak mempunyai hak yang sama termasuk anak disabilitas dan anak yang pernah mengalami kusta, “ujar Suster Maria Marcella.

Selain itu, imbuh Suster Maria Marcella, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya kesetaraan dalam pendidikan setiap warga negara, dengan tidak memandang ras, agama, suku, gender, keterbatasan fisik dan mental. Setiap anak berhak memperoleh layanan pendidikan sosial dan kesehatan yang bermutu serta perlindungan dari stigma dan diskriminasi.

Baca Juga :  Calon Bupati Bone Jangkau Warga dengan Helikopter, Obati Kerinduan Pendukungnya

“Melalui kegiatan ini mau kita sampaikan, meskipun anak disabilitas tetapi mereka memiliki hak yang sama,” imbuhnya.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *