BONE–Di tengah tantangan pengelolaan sampah di Kabupaten Bone, Andi Habibie, ST., M.Si., Kepala Bidang Tata Lingkungan, menggagas sebuah aksi perubahan yang berani dan inovatif. Aksi yang diberi nama “ALAKSI” atau Aliansi Hijau Bank Sampah Berbasis Kemitraan ini bertujuan untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah di Kabupaten Bone, dari yang sebelumnya mengedepankan pola angkut-buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menuju pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan berbasis kemitraan dengan masyarakat.
Andi Habibie menjelaskan bahwa aksi perubahan ini muncul dari kebutuhan mendesak untuk mengatasi volume sampah yang terus meningkat di Kabupaten Bone. Saat ini, pengelolaan sampah di Bone masih terfokus pada pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA, sementara upaya pengurangan sampah non-organik di sumbernya sangat terbatas. “Kita melihat bahwa sampah padat, terutama plastik, belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber penghasilan yang potensial,” ujar Habibie.
Kondisi ini, lanjutnya, diperburuk oleh minimnya sarana dan prasarana yang mendukung pengurangan sampah di sumber sebelum diangkut ke TPA. “Kita ingin menciptakan perubahan di mana pengelolaan sampah lebih mengedepankan pengurangan di sumbernya, sehingga yang diangkut ke TPA hanya residu saja,” katanya.
Dalam visi jangka panjangnya, ALAKSI diharapkan dapat mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan pengurangan sampah yang lebih bervariasi di tengah masyarakat, baik melalui inisiatif pribadi maupun melalui pembinaan dari pemerintah daerah. Program ini juga mengincar potensi ekonomi dari sampah padat, khususnya plastik, yang dapat dipilah, dicacah, dan dijual, atau dimanfaatkan kembali. Untuk mendukung ini, bank sampah akan dibangun sebagai tempat masyarakat menabung sampah mereka.
Namun, Andi Habibie menyadari bahwa mewujudkan visi ini bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran. Selain itu, sulitnya menemukan bangunan yang representatif untuk dijadikan bank sampah menjadi hambatan tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, Habibie berencana mengoptimalkan anggaran yang ada serta meningkatkan sosialisasi dan pelatihan teknis kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.
Program ALAKSI ini merupakan bagian dari implementasi aksi perubahan yang diajukan oleh Andi Habibie dalam rangkaian pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 3 yang saat ini diikutinya di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Makassar. Melalui program ini, ia berharap bisa menginspirasi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di Kabupaten Bone.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Andi Habibie optimis bahwa aksi perubahan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat Bone. “Ini adalah langkah awal menuju Bone yang lebih hijau dan lebih bersih,” tutupnya. (*)