Cerpen “Ujian” Oleh Hendrika LW
Kata orang, hidup ini ujian yang membuat kita lebih hidup. Hmm, benarkah demikian?
Otakku berputar-putar dari tadi untuk menemukan jawaban.
Memangnya apa korelasi hidup dengan ujian? Sepertinya ‘ujian’ sering membuat orang merasa takut dan tegang. Apakah mesti begitu?
Dini hari. Jam tua di dinding kamarku berdetak lebih cepat. Padahal ritme jarumnya masih sama seperti kemarin-kemarin. Ah, entahlah. Ujian kali ini membuatku khawatir.
Pagi itu suasana kelas pun seperti ruang hampa. Senyap. Rasa cemas perlahan mengikis perasaan yang sedari tadi sudah berdegup-degup.
“Ya Tuhan, hadirlah di sini.” Aku mendaraskan doa sepanjang waktu, sambil menghitung kancing.
Alamak! Bel berdering nyaring. Semua berbaris mengumpulkan lembar jawaban. Sementara aku masih menghitung kancing. Berpasrah pada keberuntungan alam.