MALANG- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur (Jatim) gelar Roadshow Satu Kata Satu Hati, Selasa (15/8) malam.
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Malang tersebut diikuti Ketua DPD PAN Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu beserta ratusan kadernya.
Ketua DPW PAN Jawa Timur Ahmad Rizki Sadig mengatakan, dalam pelaksanaan Pileg mendatang, pihaknya menargetkan untuk Jatim, satu dapil satu kursi, sehingga mulai perencanaan, tim sukses dan lain sebagainya harus siap mulai sekarang.
“Dalam Pemilu nanti, kami menargetkan minimal satu dapil satu Kursi, itu karena modal suara yang kita dapat pada Pemilu 2109 lalu, apalagi program baru DPP PAN untuk memenuhi seluruh saksi di Indonesia, dimana Jawa Timur kelengkapan saksinya di TPS sudah terpenuhi,” ucapnya, saat ditemui awak media, Selasa (14/8) malam.
Menurut Sadig, dalam roadshow dilakukan untuk bedah dapil agar slogan Jatim Basis PAN terjaga, dan terpenuhi, untuk itu diharapkan seluruh infrastruktur partai dapat berkonsentrasi, bergotong-royong memperoleh suara.
“Jadi, diharapkan seluruh infrastruktur partai berkonsentrasi, bergotong-royong, dan semua bacaleg berkompetisilah yang sehat,” jelasnya.
Seperti, lanjut Sadig, Ketua DPD PAN Kota Malang Lookh Mahfudz, yang menargetkan 7 hingga 8 kursi dalam Pemilu 2024 nanti.
Sedangkan, Ketua DPD PAN Kabupaten Malang Sutiono menyatakan siap mundur apabila nanti target 3 kursi tidak terpenuhi, sementara Ketua DPD PAN Kota Batu H Rudi menyebut adanya gelombang tsunami dengan bergabungnya sejumlah anggota dewan aktif dari partai lain.
“Laporan itu kami ditanggapi sebagai masukan yang berharga, karena Malang Raya termasuk salah satu dapil yang menjadi konsentrasi dan fokus DPW PAN Jatim, Malang Raya potensinya cukup besar dan masyarakatnya cukup plural,” terangnya.
Sadig menjelaskan, bedah dapil dalam roadshow ini sebagai upaya konsolidasi dengan seluruh DPD maupun kader di Malang. Menanggapi sejumlah laporan yang disampaikan, Sadig mengatakan bahwa pihaknya memberi perhatian khusus kepada Kabupaten Malang.
“PR kita itu ada di Kabupaten Malang, butuh pendekatan yang berbeda, sebagai salah satu strategi yang akan kami jalankan dan itu tergambar dari komposisi caleg yang sudah didaftarkan serta memantau Kerja lapangan yang sudah dilakukan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sadig juga berkomentar tentang dinamika migrasi anggota partai, karena dinamika itu sebagai sesuatu yang harus disikapi dengan bijak.
“Migrasi maupun naturalisasi itu masalah kenyamanan setiap orang yang harus disikapi dengan bijak. Jika yakin ingin berjuang bersama PAN, maka kami membuka pintu selebar-lebarnya baik itu dari golongan manapun. Namun jika kader PAN sendiri ingin pindah haluan, kami persilakan,” tukasnya. (*).
