MALANG – Kepala Desa (Kades) Senggreng Rendyta Witrayani Setyawan, punya cara tersendiri mengatasi masalah stunting di wilayahnya dengan cara menggelar Festival Lomba Masakan Mujair Nusantara. Perlombaan ini berlangsung di salah satu lokasi wisata di Desa Senggreng, yakni Sumber Duren diikuti 34 RT di desa itu.
Kepala Desa (Kades) Senggreng Rendyta Witrayani Setyawan mengatakan bahwa gelaran tersebut dimaksudkan untuk menggemakan gemar makan ikan yang diyakini bisa menurunkan angka stunting.
“Jadi kalau ditotal ada sekitar seratus lebih olahan masakan menggunakan ikan mujair. Ada beberapa inovasi makanan seperti rawon mujair, sempol mujair, asem-asem mujair dan masih banyak lagi,” ujar wanita yang akrab disapa Dita ini.
Dita mengatakan, yang menjadi salah satu sasaran adalah kalangan anak-anak agar bisa mengenali dan gemar makan ikan sejak dini. Untuk itu, dalam kegiatan tersebut, turut diundang siswa TK se Desa Senggreng.
“Jadi anak-anak ini kita beri edukasi tentang Ikan Mujair, kandungan nutrisi apa saja yang ada dalam ikan mujair, serta pengetahuan lain. Lalu, soal olahannya, juga dimaksudkan agar anak-anak ini tidak bosan untuk makan ikan. Jadi setelah anak-anak mendapat materi juga diminta mencicipi hasil olahannya,” jelas Dita.
Selain itu menurutnya, festival tersebut juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan potensi Desa Senggreng pada sektor perikanan. Sebab, Desa yang berada di Kecamatan Sumberpucung ini menjadi salah satu daerah yang dilalui Sungai Brantas.
“Desa kami kan dilalui Sungai Brantas. Jadi banyak warganya juga bermataharian dengan memanfaatkan hal itu, dengan membuat karamba, mencari ikan. Nah potensi itu yang ingin kami optimalkan,” terang Dita.
Di sisi lain, dirinya juga berharap agar melalui kegiatan tersebut bisa mengispirasi masyarakat untuk menggairahkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, masyarakat bisa memiliki produk olahan makanan berbahan ikan mujair dengan nilai jual yang lebih tinggi.
“Karena disini kan banyak yang menjual dalam kondisi masih segar. Kalau misalnya diolah hingga menjadi sebuah produk kan nilainya bisa lebih tinggi, itu yang kami harapkan untuk menggerakkan ekonomi,” beber Dita.
Sebagai informasi, total hadiah yang diperebutkan dalam gelaran tersebut adalah Rp 4 Juta. Dengan Rincian pemenang yakni juara pertama RT 3A, juara kedua RT 30, juara ketiga RT 28, juara harapan 1 RT 8, juara harapan 2 RT 33 dan juara harapan 3 RT 22.
Sementara itu, yang bertindak sebagai juri adalah chef dari Indonesia Chef Association (ICA) Malang, Ketua Forikan Kabupaten Malang serta Ketua TP PKK Hj. Anis Zaida.