Kapela di Pintu Masuk Kota Kefamenanu Butuh Sentuhan Kasih Dermawan

Kapela Di Pintu Masuk Kota Kefamenanu Butuh Sentuhan Kasih Dermawan
DPRD BONE
Sosmed-Whatsapp-Green
Zonanusantara.com Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Kefamenanu,- Kampung Cemara, yang juga dikenal dengan nama Kampung Bnokoseo, terletak di Desa Oetalus, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara. Kampung ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, hanya sekitar 300 hingga 400 meter dari Gedung DPRD TTU, tepat di sisi barat.

Di Kampung Cemara, berdiri Biara Sta. Claren yang megah, dibatasi oleh tembok tinggi, yang memisahkan biara ini dengan kampung sekitar, sekaligus menjadi batas antara Desa Naiola dan Desa Oetalus.

Namun, di balik kemegahan biara, terdapat sebuah Kapela kecil beratap ilalang yang sudah sangat usang. Di dalam kapela ini, terdapat figura Bunda Maria dan St. Yosep, meskipun kondisi kapela yang sudah berlantai tanah dan rusak termakan usia.

Kapela yang dibangun sekitar 22 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2002, awalnya memiliki ukuran kecil, 5×6 meter. Namun, dengan perkembangan waktu, kapela ini berkembang menjadi 5×9 meter.

Kapela ini dulunya digunakan untuk misa yang diadakan oleh pastor paroki Oeolo Stasi Oelami, yang kini telah berubah menjadi paroki.

Baca Juga :  Job Fair Skansa Tahun 2023 Jadi Terobosan Strategis dalam Memperkuat Keterhubungan Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja

Meskipun kampung ini cukup jauh dari pusat paroki di Sasi, sejak Pastor Donatus Tefa mengambil alih, keputusan dibuat untuk melakukan perayaan misa setiap hari Minggu di kapela ini.

“Setiap Minggu kami dilayani oleh pastor kapela Rm Benso, namun karena beliau sedang studi kedoktoran, kami mendapat pelayanan dari pastor Soverdi Noemeto dan kadang dari Pater Paul Waian atau Pater Salvator,” kata Paulus Elu, salah satu warga setempat, pada Selasa (3/12/2024).

Namun, meski rumah Tuhan ini berdiri dengan penuh harapan, kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, umat dan pengurus Lingkungan St. Bartholomeus memutuskan untuk membangun kapela yang lebih permanen.

 

Kapela Di Pintu Masuk Kota Kefamenanu Butuh Sentuhan Kasih DermawanProyek pembangunan ini dilakukan dengan swadaya dari umat setempat, meskipun mayoritas warga kampung ini berprofesi sebagai petani dengan penghasilan yang terbatas.

“Kami tidak bisa mengandalkan kekuatan umat sendiri. Kami sangat bersyukur karena mendapat pendampingan teknis dari Pak Hiro Ludoni, yang membantu kami dalam semua urusan teknis dan penggalangan dana. Namun, kami juga sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk mewujudkan pembangunan kapela ini,” ujar Paulus Elu.

Baca Juga :  PWI Malang Raya Terbanyak Menggelar UKW

Sekretaris Panitia Pembangunan, Arses Asuat, menjelaskan bahwa meski bantuan terus mengalir sedikit demi sedikit dari umat setempat dan beberapa pihak luar, pembangunan kapela yang rencananya berukuran 10×21 meter ini masih membutuhkan banyak bantuan.

“Dengan pendampingan dari Pak Hiro, kami terus berusaha untuk membangun. Kami sangat berharap ada lebih banyak pihak yang membuka hati untuk membantu kami dalam menyelesaikan pembangunan ini,” ungkap Arses.

Panitia Pembangunan mengundang dermawan yang ingin turut berpartisipasi untuk menghubungi pengurus Lingkungan atau Pastor Paroki, Romo Donatus Tefa, Pr. Dengan sentuhan kasih dari para dermawan, diharapkan kapela yang sederhana ini bisa menjadi tempat ibadah yang layak bagi umat Kampung Cemara.

Ikuti Zonanusantara.com untuk mendapatkan informasi terkini.
Klik WhatsApp Channel & Google News
Dprd Bone

Related posts