BONE–Capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, dijadwalkan untuk melakukan kampanye di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ismail Bachtiar, Jubir Aliansi Merah Putih (AMIN), menyebutkan bahwa pemilihan Bone sebagai lokasi kampanye dilakukan karena dianggap bisa mendulang suara besar.
Menurut Ismail, Bone merupakan salah satu kabupaten yang diharapkan dapat memberikan dukungan suara signifikan. Anies dijadwalkan untuk mengunjungi Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, pada Rabu, 17 Januari 2024, dengan durasi kunjungan sekitar 1 jam.
Ismail menjelaskan bahwa pemilihan Kecamatan Cina sebagai lokasi kunjungan dilakukan untuk melihat loyalitas dan keseriusan pendukung di sana. Dia menyatakan bahwa jika pada Rabu pagi di Cina padat dan ramai, hal tersebut bisa dijadikan indikator kemenangan mutlak di wilayah tersebut.
“Target suara diatas 70 persen. Karena mungkin satu-satunya Capres yang akan datang ke Bone, makanya kita target menang mutlak. Jangan sisakan suara bagi capres yang tidak hadir di Bone,” ungkap Ismail.
Sebagai legislator DPRD Sulsel, Ismail menekankan bahwa Bone menjadi pusat kunjungan dari kabupaten tetangga seperti Soppeng, Wajo, Sinjai, dan Bulukumba. Dia berharap banyak simpul relawan yang akan hadir dalam kunjungan Anies.
“Pusatkan kegiatan di lapangan karena diperkirakan ribuan mulai dari parpol pengusung, simpatisan, relawan. Namun, seramai-ramainya nanti yang hadir tidak akan melanggar aturan Bawaslu,” tambah Ismail.
Ismail juga menambahkan bahwa dalam kunjungan tersebut, Anies akan didampingi oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, HM Jusuf Kalla (JK). Kehadiran JK dianggap akan semakin menguatkan posisi AMIN untuk memenangkan secara telak di Sulsel.
“Hadirnya Pak JK ini bentuk keseriusan bagi Pak Anis untuk menang mutlak di Indonesia Timur, khususnya Sulsel,” ujar Ismail.
Ia menekankan bahwa kehadiran Anies di Bone, terutama dengan didampingi JK, menunjukkan keseriusan Anies dalam memperhitungkan peran Sulsel sebagai episentrum politik, khususnya dalam konferensi suara dan keseluruhan politik.
“Sangat berbeda dengan proses pemilu sebelumnya. Kehadiran Pak Anis ini adalah bentuk pengakuan terhadap kepentingan politik orang Sulsel, terutama orang Bugis,” kata Ismail.
Ia juga mencatat perbedaan signifikan dengan pemilu 2019, di mana kehadiran tokoh nasional seperti JK di Bone dianggap sebagai simbol keseriusan dalam merebut dukungan, terutama mengingat pengalaman Jokowi yang menang di daerah tersebut. (*)