Khidmat Perayaan Waisak Puja 2567 di Pluit Dharma Sukha

IMG 20230604 151128 - Zonanusantara.com
Suasana Waisak di Pluit. Foto Setiawan liu Liu

JAKARTA– Suasana Waisak Puja 2567 hari ini Minggu 4 Juni di wilayah Pluit, Jakarta Utara tepatnya Jl. Pluit Permai VIII bersangkutan khidmat. Keheningan suasananya mengalahkan riuh di media sosial, media konvensional yang ramai dengan pemberitaan pencaplokan bahu jalan di Pluit.

Waisak Puja di Wihara Pluit Dharma Sukha yang dihadiri hampir 2000 orang berlangsung penuh khidmat, sejak pagi sekitar jam 8.30 hingga jam 11.30. Bhiku Atthakarovido dalam Khotbah Dharma (ajaran Buddha) menjadi ‘denyut jantung’ suasana bersahaja wilayah Pluit yang sehari-harinya sering terjebak kesibukan.

Read More

“Semoga umat Buddha dimanapun berada, termasuk yang beraktivitas, menetap di wilayah Pluit dan sekitarnya bisa menjaga, merawat ajaran guru kita, Buddha Gautama. Waisak Puja 2567 yang bertepatan hari Minggu ini juga bisa menjadi spirit menjalankan Dharma dengan baik, dimanapun berada,” tutur Bhiku Atthakovido.

Baca Juga :  Fotografer Asal Malang Sabet Juara 2 Lomba Foto Tingkat Prov Jatim

Wilayah Pluit dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Meski demikian, Wihara sebagai tempat kebaktian dan belajar Dhamma sulit ditemukan di era tahun 1990 an. Hal ini membuat salah seorang pengusaha swasta nasional Indonesia, Siwie Honoris untuk mengalih-fungsikan sebuah rumah di Jalan Pluit Permai VIII no. 7 untuk dijadikan sebuah Vihara.

“Waisak sudah berlangsung di Dharma Sukha sejak tahun 1990 an. Tapi Waisak Puja tahun ini (2023) mungkin yang pertama setelah pandemic covid berakhir. Saya melihat suasananya lebih meriah, dan berjalan lancar. Respons masyarakat termasuk dari umat yang lain juga sangat baik,” kata Bhiku Atthakovido

Sementara itu, ketua panitia Waisak Puja Dharma Sukha, Asman mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) bagi sekitar 2000 umat yang hadir dalam perayaan tersebut. Ia juga mengaku tahun ini protkes lebih longgar ketimbang perayaan Waisak tahun lalu. Hari raya Waisak dan Kathina yang selalu dipadati umat Buddha sehingga panitia antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  BISA Gelar Workshop Terkait Cuci Tangan Pakai Sabun

“Suasananya masih pandemic walaupun tidak terlalu parah seperti tiga tahun sebelumnya (2019, 2020, 2021). Sehingga kami masih terapkan prokes, sebatas anjuran (kepada umat) untuk cek suhu tubuh. Kalau suhunya tinggi, kami anjurkan untuk pulang. Hal ini demi kebaikan bersama. Sekitar 2000 umat yang ikut Puja Bakti juga mengenakan masker,”ujar Asman.

Panitia juga sudah melakujan antisipasi parkir, dengan memanfaatkan lahan parkir di mall Pluit Village yang lokasinya berseberangan dengan Dharma Sukha. Sementara kapasitas gedung Dharma Sukha yang hanya sekitar 1500 orang, umat terpaksa duduk di lorong-lorong ruang kebaktian lantai 1 – 3. Umat juga mengikuti puja bakti di teras ruang Aula Dharmasala utama. Pada lantai 1 & 2, umat bisa duduk di atas kursi. Tetapi untuk lantai 3, umat terpaksa harus duduk di atas tikar/lantai.

“Mungkin, karena sempat tiga tahun tidak ada perayaan Waisak, umat sangat antusias ikut puja bakti tahun ini. Ini Waisak kedua setelah covid hampir berakhir. Waisak tahun lalu, umatnya juga masih takut sehingga tidak membludak,” kata Asman. (Setiawan Liu)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *