LSM asal Belanda Gelar Webinar Campus To Campus di Kupang 

IMG 20220624 WA0000 - Zonanusantara.com
Foto Lius Salu
IMG 20220624 WA0000 - Zonanusantara.com
Foto Lius Salu

KUPANG,- Netherlands Leprosy Relief (NLR) Indonesia sebuah LSM non pemerintah yang didirikan di Belanda tahun 1967 yang bergerak dibilang penanggulangan dan pengendalian kusta kolaborasi dengan KBR dan Universitas Cendana (Undana) Kupang menyelenggarakan acara Webinar Campus to Campus bertema ” Bring Back Wellbeing Expertise for Leprosy Yang Muda Yang Berdaya pada, Jumat (24/6/2022) di Kampus Undana Kupang.

Webinar ini menghadirkan 4 orang narasumber yang memiliki pengalaman dalam hal penyakit kusta, yaitu dr. Christina Widaningrum dari NLR Indonesia, dr. Ika Febiati Buntoro, M. Sc dari Undana Kupang, Ketua Yayasan Sosial Ibu Anfrida, Sr. M. Marsella PRR dan Jhon G Adu sebagai testimony OYPMK berdaya dari Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia (Yamakindo) dan diikuti 50 mahasiswa dari Undana Kupang bertujuan mendorong peran mahasiswa dalam penanganan kusta.

Read More

Direktur Eksekutif NLR Indonesia, Aksen Sinaga mengatakan, kusta masih menjadi masalah kesehatan bahkan sosial yang membutuhkan perhatian serius.

Baca Juga :  Kapasitas Tempat Karantina Covid19 di TTU Masih Cukup

Menurutnya, Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan kasus kusta tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brazil.

“Selama hampir 1 dekade ini jumlah kasus baru kusta tahunan di Indonesia tergolong stagnan yaitu antara 15.000 hingga 17.000 kasus,”ujarnya.

Di tengah kondisi penularan yang masih tinggi dan minat elemen masyarakat terutama mahasiswa dan akademisi yang minim, imbuh Aksen, diperlukan upaya sosialisasi dan edukasi di lingkungan kampus.

Diharapkan mahasiswa sebagai agent of change, cendikiawan dan lokomotif penggerak perubahan kearah yang lebih baik dapat meningkatkan motivasi dalam memberikan sumbangsih pada penanganan kusta di Indonesia melalui pengetahuan, penelitian, pengabdian dan pengembangan pada isu kusta yang komprehensif dan inovatif di era digital ini.

Selain itu juga dapat berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan stigma dan mahasiswa juga semakin termotivasi untuk terlibat langsung khususnya sebagai agent perubahan dalam penanganan kusta melalui cara Kreatif, inovatif, dan berkesinambungan di era digital ini.

“Dan juga semakin banyak mahasiswa ilmu kesehatan yang berminat bekerja untuk penyakit kusta tropis terabaikan terutama kusta,”tambahnya.

Baca Juga :  Satyanegara Dorong Aplikasi Zoom Untuk Studi Bedah Saraf

Aksen pada kesempatan itu memperkenalkan secara singkat tentang NLR Indonesia.

NLR Indonesia, ujar Aksen adalah sebuah organisasi non pemerintah yang didirikan di Belanda tahun 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh Indonesia dengan tiga pendekatan yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disabillity (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi).

Saat ini, lanjut Aksen, NLR beroperasi Mozambique, India, Nepal, Brasil dan Indonesia.

“Di Indonesia, NLR mulai beroperasi pada tahun 1975 bersama Pemerintah Repoblik Indonesia,”katanya.

Pada tahun 2018, sebut Aksen, NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas kusta.

Amatan wartawan, dalam webinar membahas banyak hal seputar mitos fakta tentang kusta, dan peran kampus dan inisiatif kampus dalam penanganan kusta, serta pengalaman konkrit penanganan kusta yang dilakukan individu maupun organisasi.

Kegiatan Webinar Campus to Campus ini disiarkan pula melalui Youtube oleh Radio Jaringan KBR dan media sosial NLR Indonesia sehingga memberi kesempatan sebanyak mungkin peserta yang terlibat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *