…Hendrika LW…
Aku di sini
bermanja-manja
dengan pagi
bersama titik embun
yang sepi
Aku di sini
bermain-main
dengan siang
di bawah terik
panas memanggang
Aku di sini
bermalas-malasan
dengan malam
dalam gulungan selimut
nan pekat berkabut
Aku,
makan di sini
berlauk ikan asin
seiris tempe
dan sambal terasi
Aku,
tidur di sini
di bawah jembatan
di pinggir kali
yang kau lewati
Aku,
kencing di sini
di trotoar jalan
yang kau lalui
kala kau tenteng
tas belanja
Maaf,
jika bau pesing
tercium di sini
di tepi trotoar ini
Maaf,
jika bau apek
tercium di balik
jembatan kusam ini
Bunda….
aku memanggilmu
tapi kau tak mendengar
Bunda,
Bunda…
aku berteriak
makin keras….
tapi kau tak peduli
Kau hanya bilang,
‘ini bau pesing,
kurang ajar,
siapa yang kencing
di sini’
Tanpa menolehku
apalagi peduli
pada wajahku
Bunda,
kau tak bertanya
‘mengapa aku di sini?’
Kau hanya menilai
aku nakal dan bengal
Tahukah kau?
hatiku teriris-iris
setiap kali melihat
mereka dengan seragam
pergi ke sekolah
Hatiku kecut
menyaksikan mereka
dengan enak
menyantap fast food
Bunda,
aku ingin
Kau menolongku
memutuskan
belenggu kakiku
Aku ingin lepas
dari rantai kebengalan
Aku ingin bebas
dari kekejaman jalanan
Tapi
Aku tak tahu
bagaimana caranya
Bunda,
aku tak ingin
di sini lagi
Malang, 2 juni 2019