Kota Malang – Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya geram adanya pencatutan nama organisasi profesi kewartawanan ini untuk menerima prosentase fee dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang.
Pasalnya, di pelaksanaan Pilkada Kota Malang, nama besar organisasi PWI Malang Raya diisukan telah menerima fee sebesar 20 pesen dari biaya pemberitaan pada Paslon Abadi.
Ketua PWI Malang Raya Cahyono, Senin (28/10), kepada wartawan mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada Kota Malang organisasi profesi kewartawanan ini dikabarkan telah menerima fee sebesar 20 persen dari kerja sama dengan salah salah satu Pasangan Calon (Paslon) Abadi yang maju dalam Pilihan Wali Kota (Pilwalkot) Malang.
“Berdasarkan informasi yang saya terima, media yang bekerja sama dengan salah satu Paslon itu, dipotong sebesar 20 persen, katanya potongan itu untuk PWI Malang Raya,” ucapnya, saat dikonfirmasi.
Menurut Cahyono, pemotongan itu infomasinya juga untuk setor ke PWI Malang Raya, padahal hingga saat PWI tidak pernah menerima apapun dari berbagai calon Pilwalkot Malang.
“Jadi, informasi diluar santer terkait pemotongan 20 persen bagi media yang kerja sama untuk PWI Malang Raya, padahal 5 rupiah pun PWI tidak menerima, dan secara organisasi PWI Malang Raya akan memperkarakan hal itu,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Cahyono, pihaknya akan memanggil dan meminta pihak-pihak yang diduga telah melakukan pencatutan nama organisasi profesi kewartawanan ini.
“Saya menunggu klarifikasi dari pihak yang telah mencatut nama PWI Malang Raya, akan saya laporkan pencatutan ini,” tegasnya.
Sebagai informasi berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, para media yang bekerja sama dengan salah satu Paslon Abadi ada potongan sebesar 20 persen dari nilai kontrak.
Pemotongan itu dilakukan dengan alasan untuk kontribusi ke PWI Malang Raya, dan untuk operasional tim media.