KEFAMENANU,- Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, menggelar rekoleksi kategorial dalam rangka persiapan Paskah 2025 di panggung Dekenat Paroki Santa Theresia, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.
Rekoleksi ini mengusung tema “Tobat Ekologis di Era Krisis Pengharapan,” yang sejalan dengan gerakan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2025.
Dalam kesempatan ini, Uskup Dominikus menekankan pentingnya kesadaran akan pertobatan ekologis sebagai bagian dari tanggung jawab iman.
Ia merujuk pada ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si, yang menyerukan perlindungan lingkungan dan ekologi integral sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi sebagai rumah bersama.
Menurut Uskup Dominikus, rekoleksi ini bertujuan untuk mengajak umat, pelayan pastoral, dan masyarakat luas agar memiliki kesadaran global dalam menjaga lingkungan.
Ia menyoroti bahwa perubahan iklim dan kerusakan alam adalah konsekuensi dari ketidakpedulian manusia, sehingga umat Katolik diharapkan memiliki rasa hormat terhadap bumi sebagai ciptaan Tuhan.
“Kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan, baik di rumah, sekolah, kantor, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pertobatan ekologis bukan hanya tentang mengurangi kerusakan, tetapi juga bagaimana kita bisa berkontribusi dalam pemulihan lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, tema rekoleksi ini juga terkait erat dengan perayaan Yubileum 2025 yang mengangkat semangat Peregrinantes in Spem atau Peziarah Pengharapan. Dalam konteks ini, umat diajak untuk berziarah dalam iman dengan menghidupkan kembali pengharapan, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Gereja.
Sebagai bagian dari perayaan Yubileum, umat Katolik di seluruh dunia dianjurkan untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat suci guna memperoleh indulgensi.
Di tingkat Vatikan, terdapat empat basilika utama yang menjadi tujuan ziarah, yakni Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Yohanes Lateran, Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, dan Basilika Santa Maria Maggiore.
Di tingkat lokal, Keuskupan Atambua telah menetapkan sembilan gereja sebagai tempat ziarah, termasuk Gereja Katedral Atambua, Gua Maria Bitauni, dan Gereja Santa Theresia Kefamenanu.
Uskup Dominikus mengajak umat untuk melakukan ziarah ke gereja-gereja ini sambil mendoakan intensi khusus, baik untuk keselamatan jiwa-jiwa maupun untuk kesejahteraan dunia.
Di akhir rekoleksi, Uskup Dominikus menyampaikan harapannya agar umat Katolik dapat menjalani masa Prapaskah dengan semangat pertobatan yang nyata, baik dalam aspek spiritual maupun dalam tindakan nyata menjaga lingkungan.
“Semoga dengan berziarah dalam iman, pengharapan, dan kasih, kita semua semakin berlimpah dalam rahmat dan berkat Tuhan,” tutupnya.
Dengan rekoleksi ini, umat Katolik di Kefamenanu diharapkan semakin memahami pentingnya pertobatan ekologis dan nilai ziarah iman dalam kehidupan spiritual mereka.